Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Pahit Soeharto Jadi Pengangguran

Zen Teguh , Jurnalis-Selasa, 10 Juni 2025 |07:07 WIB
Kisah Pahit Soeharto Jadi Pengangguran
Jenderal TNI Soeharto (kiri) bersama Presiden Soekarno. Pak Harto akhirnya dilantik sebagai Presiden ke-2 RI pada 1967. (Foto: File/AP).
A
A
A

Keputusannya membuahkan hasil. Setelah kesana-kemarin, akhirnya dia diterima sebagai pembantu klerek pada sebuah bank desa (volks bank). Inilah pekerjaan pertama Harto. “Walaupun saya tidak begitu senang dengan pekerjaan ini, saya anggap lebih baik melakukannya daripada nganggur di tengah suasana yang muram,” ucapnya.

2. Bernasib Apes

Suatu ketika Soeharto bernasib apes. Saat turun sepeda, kain yang dipakainya tersangkut pegas sadel sehingga robek. Sungguh malang karena kain itu dia pinjam dari bibinya. Walhasil sang bibi murka dan memarahinya. 

Kejadian itu menjadi akhir pekerjaannya sebagai pembantu klerek. Soeharto mengaku tak menyesal karena tak mendapat kesenangan dari pekerjaan keliling desa untuk memberikan pinjaman kepada petani atau pedagang kecil itu.

“Saya menganggur lagi, tetapi saya tidak putus asa,” ujar Harto. Dia memutuskan untuk pergi ke Solo. Dalam benaknya, di kota besar itu pasti ada tempat yang membutuhkan pekerja. Tapi kenyataannya tidak.

Presiden Soeharto bersama William Cohen. (Foto: File/osd.dtic).

“Di Solo ternyata tidak ada pekerjaan. Maka, saya kembali ke Wuryantoro,” kata Harto. Untuk mengisi hari-harinya, dia ikut menggarap beberapa pekerjaan gotong-royong seperti membangun langgar desa, menggali parit dan membereskan lumbung. Setelah itu, kenang dia, hari-harinya kembali gelap.

3. Masuk KNIL lalu Mengangur Lagi

Nasib Soeharto mulai berubah ketika datang kesempatan mendaftar Tentara Kerajaan Hindia Belanda atau Koninklijk Nederlands-Indisch Leger (KNIL). Dia diterima dan akhirnya mendapat pendidikan di Gombong, Jawa Tengah.

Harto lulus dengan predikat terbaik. Setelahnya dia ditugaskan ke Batalyon XIII, Rampal, Malang. Beberapa waktu kemudian serdadu yang pernah menggembala kerbau ini berpindah ke Jawa Barat.

“Pecahnya perang dunia membuat Sersan Soeharto dikirim ke Cisarua, Bandung, untuk bergabung sebagai pasukan cadangan di markas Angkatan Darat,” tulis A Yogaswara dalam ‘Biografi Dari Pada Soeharto’.

Pada 8 Maret 1942 Belanda yang menjajah Indonesia menyerah kepada Jepang. Dengan segera Negeri Matahari Terbit itu menjajah Tanah Air. Bendera Merah Putih yang sebelumnya masih boleh berkibar dilarang. Sebagai gantinya bendera Hinomaru yang bertengger di mana-mana.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement