Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gunung Lewotobi Laki-Laki Ternyata Pernah Meletus Dahsyat 104 Tahun Silam

Binti Mufarida , Jurnalis-Rabu, 18 Juni 2025 |08:36 WIB
Gunung Lewotobi Laki-Laki Ternyata Pernah Meletus Dahsyat 104 Tahun Silam
Gunung Lewotobi Laki-Laki Ternyata Pernah Meletus Dahsyat 104 Tahun Silam
A
A
A

JAKARTA -  Gunung Lewotobi Laki-Laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur meletus dahsyat pada Selasa 17 Juni 2025. Letusan hebat dengan tinggi kolom abu antara 6 ribu sampai lebih dari 10 ribu kilometer juga terjadi dalam periode akhir 2023 hingga pertengahan 2024 lalu.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, sebagai salah satu gunung api aktif, Gunung Lewotobi Laki-laki memiliki sejarah panjang aktivitas vulkanik.

“Salah satu erupsi besar tercatat terjadi pada tahun 1921, menghasilkan lontaran abu dan material vulkanik ke wilayah sekitarnya, meski dokumentasinya masih terbatas,” ujar Abdul Muhari, Rabu (18/6/2025).

Aam -- panggilan akrabnya—mengatakan, erupsi berikutnya yang signifikan terjadi pada tahun 1935, ditandai dengan letusan eksplosif yang melontarkan abu dan lava pijar serta peningkatan aktivitas kegempaan yang cukup drastis.

Dia melanjutkan, pada tahun 1970, terjadi letusan bertipe strombolian dengan lontaran material hingga beberapa kilometer dari kawah. Letusan ini menyebabkan hujan abu ringan di beberapa desa sekitar lereng gunung.

“Dua dekade kemudian, pada tahun 1991, terjadi lagi erupsi yang cukup besar, menjadikannya salah satu yang paling kuat di akhir abad ke-20. Letusan ini berdampak cukup signifikan terhadap aktivitas masyarakat dan menyebabkan peningkatan status gunung ke tingkat siaga,” jelasnya.

 

Meskipun tidak terjadi letusan besar, periode aktivitas pada tahun 2003 hingga 2004 menunjukkan peningkatan signifikan dalam kegempaan dan emisi gas. PVMBG saat itu meningkatkan status gunung ke Level II (Waspada). Periode tersebut menjadi salah satu fase paling aktif secara seismik dalam dua dekade terakhir.

Erupsi terkini yang dimulai sejak akhir 2023 menunjukkan pola letusan yang kompleks, dengan beberapa fase letusan freatomagmatik dan freatik.

Dari Desember 2023 hingga Februari 2024, tercatat lontaran material pijar, awan panas guguran, dan hujan abu lebat yang berdampak langsung pada sejumlah desa, seperti Boru dan Klatanlo.

 

“Ribuan warga terpaksa dievakuasi, dan status gunung sempat dinaikkan ke Level IV (Awas). Aktivitas mulai menurun secara bertahap menjelang pertengahan 2024, namun kondisi gunung masih tergolong fluktuatif dan terus dipantau secara intensif,” ujar Aam.

Gunung Lewotobi Laki-laki merupakan bagian dari kompleks dua gunung kembar bersama Gunung Lewotobi Perempuan.

“Karakter letusannya cenderung bertipe strombolian hingga vulkanian, dengan potensi ancaman awan panas dan hujan abu ke wilayah sekitarnya. Aktivitasnya menjadi perhatian penting dalam sistem pemantauan gunung api aktif nasional,”tandasnya.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement