Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Siapa Mordechai Vanunu? Sosok Teknisi yang Berani Bocorkan Program Nuklir Israel ke Publik

Dian AF , Jurnalis-Rabu, 25 Juni 2025 |18:58 WIB
Siapa Mordechai Vanunu? Sosok Teknisi yang Berani Bocorkan Program Nuklir Israel ke Publik
Mordechai Vanunu sosok yang mengguncang dunia/Foto: BBC
A
A
A

SIAPA Mordechai Vanunu sangat menarik untuk diulas Okezone kali ini. Mordechai adalah nama yang mengguncang dunia pada 1986, ketika ia membuka kedok program nuklir rahasia Israel ke publik. Sebagai mantan teknisi di fasilitas Dimona, Vanunu membuktikan keberanian luar biasa dengan mengungkap rahasia yang selama puluhan tahun dijaga ketat oleh pemerintah Israel. Kisahnya penuh risiko, termasuk operasi intelijen, penculikan, hingga hukuman penjara bertahun-tahun.

Profil Singkat Mordechai Vanunu

Lahir pada 14 Oktober 1954 di Maroko, lalu pindah ke Israel bersama keluarganya. Ia pernah bekerja sebagai teknisi di pusat penelitian nuklir Dimona, fasilitas yang selama bertahun-tahun dikenal sebagai “pabrik tekstil” oleh pemerintah Israel untuk menutupi aktivitas nuklirnya.

Dikutip dari Encyclopedia Britannica, pada tahun 1986, setelah mengembangkan pandangan kritis terhadap kebijakan nuklir negaranya, Vanunu memutuskan untuk berani membocorkan informasi sensitif tersebut kepada publik.

Bocor ke Publik dan Operasi Intelijen

Pada Oktober 1986, Vanunu membocorkan informasi rahasia tentang program senjata nuklir Israel ke surat kabar Inggris, The Sunday Times. Ia bahkan menyelundupkan kamera ke dalam fasilitas dan mengambil puluhan foto sebagai bukti.

 

Informasi yang dibocorkan Vanunu menjadi bukti pertama yang meyakinkan dunia bahwa Israel memiliki program nuklir rahasia. Para ahli senjata nuklir, termasuk mantan perancang senjata nuklir AS Theodore Taylor dan insinyur Inggris Frank Barnaby, memverifikasi kebenaran informasi ini.

Penculikan, Penjara, dan Nasib Setelahnya

Karena aksinya, Vanunu menjadi target operasi intelijen Israel. Ia diculik oleh Agen Mossad di Roma, dibius, dan dibawa kembali ke Israel. Di sana, ia diadili secara tertutup dan dijatuhi hukuman 18 tahun penjara, 11 tahun di antaranya dijalani dalam isolasi total—situasi yang oleh Vanunu sendiri disebut “sangat kejam dan tidak manusiawi”.

Setelah bebas pada 2004, Vanunu tetap diawasi ketat oleh pemerintah Israel. Ia dilarang bepergian ke luar negeri, berbicara dengan warga asing, atau mendekati perbatasan dan bandara. “Saya keluar dari penjara dan mereka menempatkan saya di penjara lain,” kata Vanunu dalam pernyataan publiknya.

Kisah Mordechai Vanunu mencerminkan dilema antara keamanan nasional dan kebebasan individu. Tindakannya dalam membocorkan informasi sensitif menimbulkan pertanyaan etis dan politik yang kompleks. Meskipun dihukum karena tindakannya, Vanunu tetap menjadi simbol keberanian dalam menghadapi kekuasaan demi nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian global.

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement