TEHERAN - Apakah Ayatollah Ali Khamenei masih hidup? Di mana Pemimpin Tertinggi Iran tersebut kini berada? Pertanyaan ini memenuhi benak masyarakat termasuk kalangan internasional setelah politikus paling dihormati di Negeri Para Mullah tersebut tidak terlihat maupun terdengar suaranya hampir sepekan ini.
Ketiadaan kabar Ayatollah Ali Khamenei tak pelak menimbulkan kegelisahan publik dan dunia politik. Berbagai spekulasi juga merebak, terlebih Iran belum lama ini disebut telah menyiapkan calon pengganti Khamenei.
Di tengah perhatian seluruh negeri, pembawa acara televisi Pemerintah Iran mengajukan pertanyaan mengejutkan dalam sebuah tayangan bersama Mehdi Fazaeli, kepala kantor arsip Ali Khamenei pada Selasa (24/6/2025).
“Orang-orang sangat khawatir dengan Pemimpin Tertinggi (Ayatollah Ali Khamenei). Bisakah Anda memberi tahu kami bagaimana keadaannya?,” kata pembawa acara dikutip dari The New York Times, Kamis (26/6/2025).
Presenter itu menegaskan bahwa dirinya menerima banyak pesan dari pemirsa yang menanyakan hal sama. Sayangnya, Mehdi Fazaeli tidak memberikan jawaban langsung.
Mehdi justru mengungkapkan hal senada. Dia mengaku menerima banyak pertanyaan dari para pejabat dan orang lain yang khawatir dengan Ayatollah setelah kampanye pengeboman yang gencar dipropagandakan Israel dan Amerika Serikat.
“Kita semua harus berdoa,” kata Fazaeli.
“Orang-orang yang bertanggung-jawab untuk melindungi Pemimpin Tertinggi telah melakukan tugas mereka dengan baik,” kata dia. “Insya Allah, rakyat kita dapat merayakan kemenangan di samping pemimpin mereka, Insya Allah.”
Ali Khamenei, pemimpin spiritual dan politik yang memegang keputusan-keputusan penting di Iran, tidak terlihat di depan umum atau terdengar kabarnya selama hampir sepekan ini. Bahkan ketika Iran-Israel mencapai kata sepakat tentang gencatan senjata usai perang sengit 12 hari, Ayatollah juga belum menyampaikan pesan.
Para pejabat di Teheran sebelumnya menegaskan, Ayatollah Ali Khamenei telah berlindung di bunker dan menahan diri dari komunikasi elektronik untuk mencegah upaya pembunuhan terhadapnya. Kendati demikian, tokoh kelahiran 19 April 1939 ini tetap tidak hadir, tidak mengeluarkan pernyataan publik, atau pesan rekaman.
Ketidakhadiran secara fisik maupun suara Ali Khamenei telah membuat publik Iran cemas. Mereka dihinggapi perasaan gelisah mengenai keberadaan sang panutan.
Mohsen Khalifeh, Pemimpin Redaksi Khaneman, surat kabar harian yang berfokus pada pengembangan real estate, mengakui dalam sebuah wawancara bahwa, "Ketidakhadiran Ayatollah Khamenei selama berhari-hari telah membuat kami semua yang mencintainya sangat khawatir."
Khalifeh tak menampik dengan rumor yang beredar. Jika kabar terburuk menjadi kenyataan, dengan kata lain Ayatollah meninggal dunia, dia menyebut prosesi pemakamannya akan menjadi “yang paling mulia dan bersejarah.”
Khamenei belum lama ini disebut telah menunjuk tiga ulama senior sebagai calon pengganti jika dirinya terbunuh. Langkah ini ditempuh di tengah gempuran tak beradab negara zionis. Israel berulang kali blak-blakan menyebut target serangan mereka yakni Ali Khamenei.
“Pembunuhan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei akan "mengakhiri" konflik yang sedang berlangsung antara Teheran dan Tel Aviv,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (23/6/2025), dikutip dari Anadolu.
Penunjukan calon pengganti Ayatollah Ali Khamenei menjadi skenario untuk menjaga kesinambungan pemerintahan dalam situasi krisis perang. Khamenei telah menginstruksikan Majelis Ahli Wilayah (Assembly of Experts) segera mengukuhkan nama calon penerus.
(Zen Teguh)