Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sekolah Rakyat untuk Warga Miskin, Mensos: Mereka Tegak Bukan Karena Dikasihani, tapi Haknya Dipenuhi!

Binti Mufarida , Jurnalis-Kamis, 26 Juni 2025 |10:00 WIB
Sekolah Rakyat untuk Warga Miskin, Mensos: Mereka Tegak Bukan Karena Dikasihani, tapi Haknya Dipenuhi!
Sekolah Rakyat untuk Warga Miskin, Mensos: Mereka Tegak Bukan Karena Dikasihani, tapi Haknya Dipenuhi! (Foto : Istimewa)
A
A
A

Momen penuh haru terjadi saat Gus Ipul mendengarkan langsung kisah perjuangan orangtua calon siswa Sekolah Rakyat, Ikin Sasikin (62), warga Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dengan suara bergetar, ia menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya karena putrinya, Tika Pratiwi (16) anak terakhir dari tiga bersaudara akan menjadi bagian dari Sekolah Rakyat.

“Saya sangat terharu sekali dengan apa yang dilakukan oleh Bapak Presiden kita, juga Bapak Menteri. Profil yang ditayangkan tadi sangat mirip dengan kehidupan kami. Ini sangat menyentuh dan membanggakan,” ungkap Pak Ikin, yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan serabutan dengan penghasilan tak menentu.

Hal yang sama juga disampaikan Tika Pratiwi. Dengan mata berkaca-kaca, ia menyampaikan harapannya bisa mengubah nasib keluarga melalui pendidikan. "Saya bangga sama orangtua saya. Walaupun mereka kekurangan, mereka selalu ada untuk saya,” tutur Tika. Ia berharap suatu hari bisa menjadi chef, meski sempat bermimpi menjadi pemain sepak bola.

Gus Ipul menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan bentuk nyata dari arahan Presiden Prabowo untuk memuliakan keluarga kurang mampu dan memberi ruang bagi anak-anak dari lingkungan tidak mendukung untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.

“Sekolah ini bukan untuk anak yang pintar secara akademik, tapi untuk anak-anak yang selama ini terhambat aksesnya ke pendidikan. Tidak ada tes akademik. Tesnya hanya administrasi dan kesehatan. Ini selektif, tapi adil,” tegasnya.

Ia menambahkan, Sekolah Rakyat tidak hanya akan mencetak anak-anak cerdas, tapi juga membentuk karakter dan jati diri yang kuat. Lulusan sekolah ini diharapkan menjadi generasi emas Indonesia 2045 yang tangguh, percaya diri, dan tetap bangga terhadap orangtuanya.

“Pendidikan itu harus sesuai bakat. Anak-anak tidak bisa disamakan. Burung jangan disuruh berenang, ikan jangan disuruh terbang. Maka Sekolah Rakyat akan memfasilitasi anak-anak sesuai keunggulannya, entah jadi pedagang, guru, chef, atau apa pun,” jelasnya.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement