JAKARTA - Jenazah warga negara Brasil, Juliana Marins yang dilaporkan hilang setelah terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya ditemukan dan dievakuasi dari jurang sedalam sekitar 600 meter pada Rabu, 25 Juni 2025.
Pendaki berusia 26 tahun itu dinyatakan hilang sejak Sabtu pagi, 21 Juni 2025, saat melakukan pendakian bersama rombongan. Setelah pencarian intensif selama empat hari, tim SAR gabungan berhasil menemukan Juliana dalam kondisi tak bernyawa pada Selasa, 24 Juni 2025, sebelum akhirnya jenazahnya diangkat ke permukaan keesokan harinya.
Siapa Juliana Marins?
Juliana Marins adalah seorang wanita berusia 26 tahun (beberapa sumber menyebut usianya 27 tahun) yang berasal dari Kota Rio de Janeiro, Brasil. Meski lahir di Rio, ia menetap di Kota Niterói, yang masih termasuk dalam wilayah metropolitan Rio de Janeiro. Juliana berprofesi di bidang kehumasan sebagai publisis dan merupakan lulusan jurusan Periklanan dan Propaganda dari Universitas Federal Rio de Janeiro (UFRJ). Selain itu, ia juga dikenal sebagai penari tiang profesional.
Sejak Februari lalu, Juliana memulai perjalanan backpacking ke sejumlah negara di Asia. Ia telah menjelajahi Filipina, Vietnam, dan Thailand, serta rutin membagikan pengalaman perjalanannya melalui media sosial. Menurut sahabatnya, seorang pengacara bernama Flávia Dela Libera Vieira, perjalanan ini merupakan impian lama Juliana. Keduanya pertama kali berkenalan pada tahun 2016, ketika Juliana sempat menempuh studi Hukum di Universitas Federal Uberlândia (UFU).
Kabar tewasnya Juliana Marins menjadi perhatian luas, baik di Brasil maupun di kancah Internasional. Ungkapan belasungkawa membanjiri akun Instagram almarhumah, di mana warganet menyampaikan doa dan harapan agar Juliana dapat beristirahat dengan tenang.
“Ju, aku akan selalu mencintaimu. Rest in peace di tempat terindah, untuk untuk orang yang sangat baik sepertimu,” tulis seorang pengguna dengan akun @maria**.
“Belasungkawa terdalam untuk Juliana. Saya memiliki banyak teman di Brasil, dan mereka selalu hangat dan baik kepada saya. Rest in peace Juliana,” ujar warganet lain dengan akun @odiva**.
Sementara itu, melalui unggahan di platform X (dulu Twitter), Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva juga menyampaikan belasungkawa secara resmi dan memastikan bahwa pemerintah Brasil akan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban.
(Awaludin)