JAKARTA - Insiden penembakan yang menewaskan dr. Marwan al‑Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, memicu simpati dan kecaman global.
Putri almarhum, Lubna, menyatakan, bahwa jet tempur F‑16 Israel secara spesifik menargetkan kamar ayahnya, menghantam dengan misil yang membuat ruangan itu hancur total sementara bagian rumah lainnya tetap utuh.
Berikut spesifikasi Jet Tempur F‑16 milik Israel:
F‑16 Fighting Falcon adalah jet tempur multi-peran bermesin tunggal, generasi ke‑4, diproduksi oleh Lockheed Martin dan digunakan secara ekstensif oleh militer Israel. Beberapa fitur utamanya:
1. Jumlah dalam inventaris: sekitar 175 unit varian tempur (C) dan 49 varian pelatihan (I)
2. Persenjataan lengkap:
- Meriam kaliber 20 mm.
- Rudal udara-ke-udara (AIM‑7 Sparrow, AIM‑9 Sidewinder, AIM‑120, serta Python buatan Israel).
- Persenjataan udara-ke-darat seperti AGM‑65 Maverick, AGM‑88 HARM, AGM‑158 JASSM, dan bom terarah GBU‑39 maupun varian JDAM lainnya
3. Kapasitas muat: mampu membawa hingga total 7 ton bom, meski tak semua muatan dibawa sekaligus
4. Varian lokal: F‑16I “Sufa” dan F‑16C Block 30/40/52 adalah model utama yang digunakan dalam operasi udara Israel
Putri dari dr. Marwan Al-Sultan, Lubna, mengungkapkan, bahwa serangan rudal dari jet tempur tersebut menghantam tepat di kamar ayahnya, tempat dr. Marwan berada saat itu. Akibat serangan tersebut, dr. Marwan meninggal dunia bersama istri dan anak-anaknya.
Menurutnya, bagian rumah lainnya nyaris tidak mengalami kerusakan, hanya kamar sang ayah yang luluh lantak. Lubna menegaskan, bahwa ayahnya bukanlah anggota kelompok militan mana pun, melainkan seorang dokter spesialis jantung yang mengabdikan hidupnya untuk merawat masyarakat sipil di tengah kondisi perang yang mencekam.
(Awaludin)