Lebih lanjut Menbud menyampaikan tujuan penyelenggaraan Chandi Summit 2025 untuk menegaskan kembali peran budaya sebagai kekuatan pemersatu budaya yang mampu merespons tantangan abad ke-21, mempromosikan perdamaian dan stabilitas, serta mendorong transformasi sosial dan ekonomi.
“Forum global ini akan menjadi wadah untuk pertukaran ide yang bermakna, dialog kritis, dan aksi kolaboratif. Menghadirkan para pemimpin dunia, pembuat kebijakan di bidang kebudayaan, organisasi internasional, akademisi, seniman, dan pelaku budaya untuk merumuskan kebijakan budaya yang visioner dan menentukan arah masa depan budaya,” katanya.
Chandi Summit 2025 akan dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Acara ini akan menampilkan, ministerial summit yang mempertemukan para menteri kebudayaan dan pembuat kebijakan untuk berdialog tingkat tinggi mengenai peran transformatif budaya dalam membentuk masa depan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
"Selain itu, akan ada diskusi panel dan sesi pleno yang menghadirkan tokoh-tokoh dunia untuk membahas isu-isu budaya penting. Juga lokakarya interaktif yang menawarkan pertukaran keterampilan dan pengalaman, serta menampilkan praktik budaya inovatif, seperti pembuatan keris dan batik, dan lainnya,” tuturnya.
Menbud Fadli juga menyampaikan bahwa Chandi Summit 2025 diharapkan dapat menjadi pusat yang semarak untuk jejaring dan kolaborasi lintas budaya, membuka peluang strategis untuk memfasilitasi co-productions dan kemitraan seni lintas batas, serta menghubungkan sutradara film, produser, musisi, kurator, dan wirausahawan budaya.
“Kami juga berharap perhelatan ini dapat menjadi wadah dalam berbagi praktik terbaik mengenai kebijakan budaya dan pengembangan ekonomi kreatif, serta menjadi momentum dalam merayakan dan mempromosikan keberagaman budaya melalui pameran kurasi serta pertunjukan budaya,” katanya.