JAKARTA – Sebanyak 1.920 pengendara ditindak pada hari pertama Operasi Patuh Jaya, Senin 14 Juli 2025. Jumlah tersebut berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan jajaran Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya.
Para pelanggar lalu lintas itu terekam dalam sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Jumlah ini belum termasuk 1.583 pengendara yang hanya diberikan teguran langsung di lapangan.
"Total tilang ETLE pada hari pertama tercatat 1.920 perkara, sementara teguran ada 1.583,” kata Wadir Lantas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Wiyono, Selasa (15/7/2025).
Berdasarkan data, pelanggaran lalu lintas didominasi pengendara sepeda motor. Pengendara yang tidak mengenakan helm standar SNI ada 982 kasus, disusul melawan arus lalu lintas 190 kasus.
Sementara pengemudi mobil paling banyak tercatat tidak menggunakan sabuk pengaman, yakni 474 kasus, dan bermain ponsel saat mengemudi sebanyak 4 kasus. Meski sistem ETLE kini diperluas, tilang manual tetap diberlakukan di sejumlah titik yang belum terjangkau kamera elektronik.
“Untuk daerah yang belum ter-cover ETLE, penindakan masih dilakukan secara manual. Hari pertama, tercatat 69 perkara tilang manual,” ujar Argo.
Ia menegaskan penerapan tilang manual hanya dilakukan di lokasi tertentu dan bersifat pelengkap, bukan pengganti sistem ETLE. “Jangan salah persepsi. Tilang manual bukan berarti kita kembali ke pola lama. Ini untuk melengkapi, karena tidak semua lokasi bisa dijangkau ETLE. Jadi petugas di lapangan tetap bisa melakukan penindakan secara langsung bila ditemukan pelanggaran kasat mata,” kata dia.
Diketahui, Polda Metro Jaya menggelar Operasi Patuh Jaya 2025 mulai Senin 14 Juli 2025. Sebanyak 2.938 personel gabungan dikerahkan untuk menertibkan lalu lintas Ibu Kota dan sekitarnya selama dua pekan ke depan.
Operasi yang berlangsung hingga 27 Juli 2025 ini melibatkan unsur gabungan dari kepolisian, TNI, hingga instansi terkait lainnya. Apel gelar pasukan dipimpin langsung Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, dan diikuti para pejabat utama, Kapolres jajaran, serta personel yang akan bertugas di lapangan.
“Operasi ini melibatkan 2.938 personel gabungan. Saya harap kita semua bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan baik untuk mengurai dan menyelesaikan setiap kendala di lapangan,” ujar Karyoto, Senin 14 Juli 2025.
(Arief Setyadi )