JAKARTA – Banjir merendam permukiman warga di Kecamatan Mangoli Utara, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, pada Selasa (15/7) malam, akibat hujan deras yang menyebabkan sungai meluap. Ketinggian air mencapai 60 hingga 100 sentimeter.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, dua warga meninggal dunia setelah tersengat listrik saat banjir melanda kawasan tersebut.
“Dua korban jiwa dilaporkan meninggal dunia setelah tersengat arus listrik saat banjir terjadi,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Kamis (17/7/2025).
Menurut Abdul Muhari—akrab disapa Aam—sebanyak 136 kepala keluarga (KK) terdampak dalam peristiwa ini. Sebagian warga memilih mengungsi secara mandiri ke tempat yang lebih aman.
“BPBD Kepulauan Sula bersama aparat setempat telah melakukan pendataan dan penanganan awal terhadap para korban. Saat ini banjir mulai berangsur surut,” tambah Aam.
Aam juga mengingatkan bahwa bencana banjir masih bisa terjadi meskipun saat ini Indonesia sedang memasuki musim kemarau. Oleh karena itu, BNPB mengimbau seluruh otoritas daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi bencana, tidak hanya kekeringan atau kebakaran hutan dan lahan, tetapi juga banjir, angin kencang, dan tanah longsor.
“Yang bisa dilakukan antara lain, memantau cuaca secara berkala, memantau debit sungai, serta rutin melakukan pengerukan dan pembersihan aliran sungai untuk mengantisipasi luapan air,” jelasnya.
BNPB juga menegaskan pentingnya memperkuat sistem peringatan dini dan memperkuat koordinasi antarinstansi dalam menghadapi dinamika cuaca ekstrem yang sulit diprediksi akhir-akhir ini.
(Awaludin)