SULSEL – Aksi heroik tukang parkir di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, viral di media sosial. Ia membelah kemacetan dengan berlari sejauh 5 kilometer demi mengawal ambulans.
Dalam video amatir yang beredar di media sosial, terlihat seorang pria berlari di depan mobil ambulans. Dengan hati-hati, ia mengawal laju ambulans yang membawa pasien kritis dari luar kota.
Dia adalah Jastin, pria berusia 32 tahun yang sudah tiga tahun menjadi juru parkir di persimpangan Rumah Sakit Umum Daerah Lapalaloi, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros.
Penghasilannya tak tetap, sehari-hari ia mengandalkan uang parkir dengan penghasilan rata-rata Rp100 ribu. Namun, dari tangan dan hati sederhana itulah lahir tindakan yang membuat publik tersentuh.
Setiap hari, Jastin membantu mengatur lalu lintas di depan rumah sakit tersebut, baik pagi, siang, maupun saat jam pulang sekolah. Meski tak digaji oleh instansi mana pun, Jastin melakukannya dengan sukarela.
“Ikhlas saja (mengawal ambulans), karena melihat macet. Jalan kaki (mengawalnya),” ujar Jastin, Sabtu (19/7/2025).
Tak hanya itu, karena semangatnya dalam melayani, Jastin juga aktif membantu menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan sekolah dasar di belakang rumah sakit. Lantaran dedikasinya itulah, Kepala Sekolah UPTD SDN 154 Inpres Tomalia, Nur Ningsih, memutuskan memberikan tempat tinggal di rumah dinas guru untuk Jastin dan keluarganya.
Video yang direkam warga ini dengan cepat menyebar di media sosial. Ribuan komentar pujian dan dukungan mengalir untuk Jastin, yang di mata netizen layak disebut sebagai Pahlawan Tanpa Seragam.
Sebelumnya, Jastin dan istrinya, Marwiyah (54), sudah beberapa kali pindah kontrakan karena keterbatasan ekonomi. Biaya sewa kontrak sebesar Rp900 ribu per bulan sering kali menjadi beban berat bagi mereka di tengah kesederhanaannya. Jastin menjadi contoh nyata bahwa kebaikan tidak perlu syarat atau seragam, yang dibutuhkan hanya hati yang mau peduli terhadap sesama.
(Arief Setyadi )