SOLO – Ribuan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memadati Auditorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), untuk menghadiri penutupan Kongres PSI 2025. Mereka kompak mengenakan kaus putih bergambar logo gajah, simbol baru partai yang tengah bertransformasi.
Pantauan di lapangan menunjukkan antrean kader mengular sejak pukul 14.00 WIB. Petugas keamanan melakukan pemeriksaan ketat sebelum peserta diizinkan masuk ke dalam auditorium.
Puncak agenda penutupan dijadwalkan akan dihadiri Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka. Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato kebangsaan pada pukul 19.00 WIB.
Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni, mengatakan pihaknya telah menyiapkan agenda penutupan kongres secara maksimal.
“InsyaAllah kalau tidak ada halangan, beliau (Prabowo) akan hadir menutup secara resmi Kongres PSI 2025,” ujar Raja Juli.
Ia juga mengungkapkan bahwa sejumlah tokoh nasional telah mengonfirmasi kehadiran, di antaranya: Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, dan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.
Meski Presiden Joko Widodo tidak hadir pada penutupan, kehadirannya di hari pertama kongres di Graha Saba Buana, Sabtu (19/7), menjadi sorotan tersendiri.
Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan optimisme terhadap masa depan PSI. Ia menyebut PSI sebagai “Partai Super Tbk” yang dimiliki seluruh anggotanya, dengan sistem demokratis yang memberi rasa kepemilikan tinggi kepada kader.
“Feeling saya PSI akan jadi partai besar, tapi jangan tergesa-gesa. Mungkin mulai besar di 2034, setelah melalui proses panjang dan kerja keras,” ujar Presiden ke-7 RI itu.
Jokowi juga mengingatkan agar seluruh kebijakan PSI berorientasi pada kepentingan rakyat, bukan kelompok atau individu. Ia menargetkan perolehan kursi PSI bisa meningkat tiga kali lipat pada Pemilu 2029.
(Awaludin)