Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

10 Fakta Hasil Penyelidikan Kematian Diplomat Kemlu ADP: Mati Lemas hingga Ditemukan Kondom dan Pelumas

Arief Setyadi , Jurnalis-Rabu, 30 Juli 2025 |07:07 WIB
10 Fakta Hasil Penyelidikan Kematian Diplomat Kemlu ADP: Mati Lemas hingga Ditemukan Kondom dan Pelumas
Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan (Foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA - Polda Metro Jaya mengungkap hasil penyelidikan kematian Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) di kamar kos, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 29 Juli 2025. Saat ditemukan, ADP dalam kondisi mengenaskan dengan wajah terlilit lakban.

Berikut 10 fakta hasil penyelidikan Polda Metro Jaya:

1. Jenazah ADP Ditemukan Terlilit Lakban di Kosnya

Jenazah ADP ditemukan di kamar kos dalam kondisi tragis dengan wajah terlilit lakban kuning. Usai dilakukan penyelidikan lebih lanjut, Polda Metro Jaya menemukan tidak ada bukti kekerasan fisik atau luka perlawanan pada tubuh korban. 

Bukti-bukti forensik justru menunjukkan proses kematian tidak melibatkan orang lain secara langsung.

2. Sidik Jari ADP di Lakban

Hasil identifikasi sidik jari dari Pusident Bareskrim Polri menunjukkan satu-satunya sidik jari yang menempel di lakban kuning adalah milik ADP. Ini berdasarkan proses identifikasi ilmiah yang mengacu pada kriteria keilmuan dan metode fingerprinting standar.

Temuan ini memperkuat indikasi tidak ada keterlibatan orang lain.

3. Polisi Sita 103 Barang Bukti

Polisi menyita 103 barang bukti, diklasifikasikan dari sejumlah tempat berbeda, seperti tempat kerja ADP, kamar kos tempat kejadian, serta rumah keluarga dan saksi terkait. 

Barang-barang tersebut meliputi laptop, ponsel, SD card, lakban, dan barang-barang pribadi lainnya.

4. Barang Bukti Terdapat Kondom dan Pelumas

Barang bukti yang cukup menyita perhatian publik adalah kondom dan pelumas merek Vivo yang ditemukan dalam dua lokasi berbeda, yaitu dalam bungkus makanan di kamar kos, dan di tas gendong ADP di lantai 12 Gedung Kemlu.

 

Tujuan penyimpanan alat kontrasepsi tersebut belum diketahui secara pasti. Namun, barang tersebut dicatat secara resmi sebagai bagian dari investigasi kematian ADP.

5. Hasil Autopsi: ADP Meninggal karena Mati Lemas

Menurut hasil autopsi dari dokter forensik RSCM, ADP meninggal akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran pernapasan atas. Tidak ditemukan penyakit atau zat dalam tubuh yang dapat menyebabkan gangguan pertukaran oksigen.

Ditemukan adanya luka pada daerah leher. Kemudian diautopsi dan diketahui pada otot-otot leher itu tidak ditemukan adanya resapan darah. Pada batang tenggorok itu berisi lendir dan busa halus berwarna putih kemerahan. Di bagian organ dalam ADP ditemukan pembengkakan pada paru serta pada seluruh organ-organ dalam. 

Lalu ditemukan adanya pelebaran pembuluh darah dan juga bintik-bintik pendarahan.

6. Ada Luka Lecet dan Memar

Laporan autopsi menunjukkan adanya luka lecet dan memar pada wajah dan tubuh ADP. Namun, dokter forensik menyatakan luka-luka itu bisa terjadi pasca kematian atau akibat aktivitas lainnya. Apalagi, ADP sempat mencoba memanjat pagar rooftop dua kali di lantai 12 Gedung Kemlu dan terekam kamera pengawas (CCTV).

7. Polisi Periksa 24 Saksi dari 4 Klaster

Polda Metro telah meminta keterangan dari 24 saksi, termasuk keluarga, penghuni kos, rekan kerja, dan penjaga gedung. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menggali interaksi sosial dan jejak komunikasi korban. Dengan membagi saksi ke dalam empat klaster (keluarga, tempat tinggal, pekerjaan, dan rekaman digital), polisi mencoba memahami kondisi psikologis dan sosial ADP menjelang kematiannya, serta memastikan tidak ada tekanan atau ancaman eksternal.

8. Tidak Ditemukan Ada Ancaman dan Keterlibatan Pihak Lain

Penyelidikan terhadap komunikasi digital (email, chat, log aktivitas) menunjukkan tidak ditemukan adanya ancaman, tekanan, atau pemaksaan, baik fisik maupun psikis terhadap korban. Seluruh interaksi korban dinilai normal oleh penyidik.

 

Dengan tidak adanya unsur pidana dan tidak ditemukan kekerasan, polisi menyimpulkan bahwa tidak ada keterlibatan pihak lain dalam peristiwa kematian ADP, walau motif spesifik dari tindakan tersebut masih belum diketahui.

9. Ponsel Hilang, Terakhir Terdeteksi di Grand Indonesia

Ponsel ADP, yaitu Samsung Galaxy Ultra, belum ditemukan hingga saat ini. Berdasarkan penyelidikan siber, perangkat itu terakhir aktif di Mal Grand Indonesia, sebelum akhirnya nonaktif dan tidak bisa dilacak lagi. ADP juga sempat terekam memasuki Grand Indonesia bersama 2 orang, yang diketahui bernama Dion dan Vara. Namun, kepolisian tak mengungkap hubungan mereka karena bersifat privasi.

10. Kasus ADP Belum Ditutup

Polisi menyatakan tidak ada unsur pidana dan telah menyampaikan hasil lengkap investigasi, namun mereka belum menutup kasus ini secara resmi. Surat Penghentian Penyidikan (SP3) belum diterbitkan.

Polisi menegaskan tetap membuka diri terhadap informasi tambahan dari masyarakat atau pihak keluarga. Sementara pihak keluarga mendesak adanya penyelidikan lanjutan, karena kematian ADP dianggap belum terungkap secara utuh.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement