Meski begitu, kedua orang tuanya tetap berjuang memenuhi kebutuhan Zalfa demi mewujudkan mimpinya menjadi bagian dari tim upacara di Istana Merdeka.
"Biaya ini juga dari hasil kakao. Terus, pinjam juga sih, pinjam di bank," kata Zalfa.
Setelah dinyatakan lolos seleksi tingkat kabupaten/kota dan provinsi, Zalfa terbang ke Jakarta untuk mengikuti seleksi nasional. Dari enam peserta yang mewakili Sulawesi Barat, akhirnya terpilih satu putra dan satu putri untuk mewakili provinsi tersebut di tingkat nasional.
Saat hari pengumuman, suasana rumah Zalfa penuh haru. Ayah, ibu, dan Zalfa larut dalam kebahagiaan.
"Yang nonton pengumuman itu bapak, di kamar. Dengar suara dari HP-nya. Begitu namanya disebut lolos, aku langsung keluar, nangis, terus peluk bapak. Bapak juga nangis. Tiba-tiba mama datang kaget, lalu mama juga nangis. Di situ nangisnya nangis berjamaah," tuturnya sambil tersenyum mengenang momen itu.
(Awaludin)