Dalam kesempatan ini, Menbud Fadli turut mengumumkan program penulisan sejarah nasional dari sudut pandang Indonesia, yang saat ini tengah dikerjakan oleh 112 sejarawan. Selain itu, Kementerian Kebudayaan telah menginisiasi program repatriasi benda-benda budaya dari luar negeri, termasuk 18.000 artefak dari Belanda, serta keris-keris dan manuskrip.
Sementara itu, Ketua Dewan Direktur GREAT Institute Syahganda Nainggolan mengatakan diskusi GREAT Lecture ini dilaksanakan untuk melakukan refleksi mendalam mengenai identitas dan peradaban Indonesia.
Syahganda mengungkapkan bahwa sebelum kemerdekaan, para pendiri bangsa kerap melakukan perbincangan serius mengenai jati diri bangsa, pertanyaan mendasar tentang “Kita ini sebenarnya bangsa apa, manusia seperti apa.” Dirinya mendorong diselenggarakannya kembali Kongres Kebudayaan.
Forum ini turut menghadirkan sejumlah tokoh nasional dari berbagai bidang yang memperkaya perspektif kebudayaan Indonesia masa kini dan mendatang.
Para pembicara antara lain Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Sosiolog dan Sastrawan Okky Madasari, pendiri Ubud Writers and Readers Festival Janet DeNeefe, Aktivis Studia Humanika ITB Alfathri Adlin, Ahli filsafat Muhammad Misbahudin, serta Pengamat Geopolitik dan Kebijakan GREAT Institute Hanief Adrian.