Topik ini dilanjutkan dengan paparan dari Direktur Operasi PT Jasamarga Tollroad Maintenance Adhi Kristiawan, yang menjelaskan manajemen preservasi jalan tol sebagai upaya menjaga kualitas infrastruktur agar tetap layak digunakan sepanjang umur konsesi. Direktur Proyek
Konstruksi dan Pengembangan Bisnis PT Jasamarga Tollroad Maintenance Linda Pakpahan, kemudian menyoroti optimalisasi teknologi dalam preservasi, termasuk penggunaan sistem Hawkeye dan Bridge Inspection untuk memantau kondisi jalan dan jembatan secara real-time, sehingga efisiensi pemeliharaan dapat tercapai.
Diskusi hari kedua ditutup dengan paparan dari Direktur Bisnis Fasilitas Jalan Tol PT Jasamarga Related Business, Bimo Esmunantyo, yang mengulas potensi bisnis rest area sebagai pusat layanan terpadu yang tidak hanya menopang kebutuhan pengguna jalan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di sepanjang koridor jalan tol.
Secara keseluruhan, sesi panel ini memberikan wawasan yang komprehensif bagi peserta tentang berbagai aspek bisnis jalan tol. Diharapkan, pemahaman ini akan mendorong kolaborasi yang lebih kuat di antara para pemangku kepentingan untuk mencapai keberlanjutan bisnis jalan tol.
Melalui rangkaian Insight Talk 2025, seluruh narasumber sepakat bahwa ketahanan bisnis jalan tol di tengah volatilitas ekonomi hanya dapat dicapai dengan kombinasi kebijakan pendanaan yang mendukung, strategi investasi yang adaptif, pemanfaatan teknologi inovatif, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
HPJI bersama Jasa Marga menegaskan komitmennya untuk terus berperan sebagai katalis dalam membangun ekosistem jalan tol yang efisien, tangguh, dan berkelanjutan.
(Agustina Wulandari )