Lebih lanjut, Fadli menjelaskan latar belakang penulisan buku Taksu Keris Bali. “Buku ini mencoba mengupas mengenai nilai-nilai di balik fisik atau kebendaan keris," tuturnya.
Ia memaparkan, makna, nilai, tuah, dan magi sebuah keris yang telah dirancang dari proses pembuatan, upacara, fungsi, hingga kehadiran keris dalam ranah upacara spiritual dibahas dalam buku ini. "Semoga buku ini dapat memberikan informasi lebih mendalam mengenai arti penting keris dalam perspektif intangible-nya,” ujarnya.
Buku Taksu Keris Bali hadir sebagai upaya memperkaya literasi budaya Indonesia. Tidak hanya mendeskripsikan keris sebagai benda pusaka, karya ini menggali makna keris sebagai manifestasi nilai, keyakinan, dan kekuatan spiritual dalam kehidupan masyarakat Bali.
Di dalamnya dibahas perjalanan keris mulai dari proses penciptaan, filosofi bentuk, tuah, hingga perannya dalam ritual dan kehidupan spiritual masyarakat.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menegaskan bahwa literasi budaya merupakan salah satu pilar penting dalam strategi pemajuan kebudayaan.