“Kalau di dalam catatan kita, ini tahun 1978. Tetapi bangunan itu, meski dari 1978, termasuk masih layak. Hanya saja gangguannya karena jarak dengan rel kereta cuma 5 meter.”
Getaran kereta yang lewat kerap mengganggu proses belajar. Saat ini, jumlah KRL semakin banyak, sehingga menjadi alasan Gubernur menginstruksikan percepatan penyelesaian permasalahan tersebut.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 37 Jakarta, Lilik Setyo Hariyanti, mengapresiasi langkah Gubernur Pramono dan Dinas Pendidikan untuk merelokasi bangunan sekolah. Menurutnya, siswa maupun tenaga pengajar sangat berharap adanya tempat yang aman dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Pramono Anung dan juga Ibu Kadis yang sudah luar biasa sekali membantu kami warga SMA 37, baik siswa-siswa kami maupun juga Bapak Ibu Guru, yang sangat mengharapkan sekali adanya tempat yang aman bagi anak-anak kami,” ujar Lilik.
(Fetra Hariandja)