Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Korban Tewas Kecelakaan Kereta Gantung Lisbon Jadi 17 Orang, Penyelidikan Dimulai

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 04 September 2025 |19:46 WIB
Korban Tewas Kecelakaan Kereta Gantung Lisbon Jadi 17 Orang, Penyelidikan Dimulai
Kereta Gloria Funicular hancur akibat kecelakaan di Lisbon. (Foto: X)
A
A
A

JAKARTA – Korban kecelakaan kereta gantung populer di Portugal bertambah menjadi setidaknya 17 orang, dengan 21 lainnya luka-luka. Pihak berwenang Portugal telah meluncurkan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan tragis tersebut.

Rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan puing-puing kereta gantung kuning yang mirip trem, digunakan untuk mengangkut orang naik turun lereng bukit curam di pusat Lisbon, tergeletak di tempat kereta meninggalkan rel dan menabrak sebuah gedung, hanya beberapa meter dari gerbong lain di kaki bukit.

Bendera dikibarkan setengah tiang saat Portugal mengumumkan hari berkabung bagi para korban. Dua jalur kereta gantung yang tersisa di kota itu ditutup untuk inspeksi, kata pihak berwenang, sebagaimana dilansir Reuters.

Tiga puluh delapan orang terlibat dalam kecelakaan itu, dengan 15 orang tewas di tempat kejadian dan dua lainnya meninggal di rumah sakit, kata Margarida Martins, kepala layanan darurat kota.

Di antara korban luka terdapat warga dari berbagai negara yakni empat warga Portugal, dua Jerman, dua Spanyol, satu Korea, satu Tanjung Verde, satu Kanada, satu Italia, satu Prancis, satu Swiss, dan satu Maroko.

Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan bahwa beberapa warga negaranya termasuk di antara para korban.

Manuel Leal, pemimpin serikat pekerja Fectrans, mengatakan kepada TV lokal bahwa para pekerja di jalur kereta api Gloria, salah satu simbol kota Lisbon, mengeluhkan masalah tegangan kabel pengangkut yang membuat pengereman sulit, namun masih terlalu dini untuk memastikan penyebab kecelakaan.

 

Perusahaan transportasi umum Carris mengatakan bahwa semua protokol pemeliharaan telah dilaksanakan, termasuk pemeliharaan bulanan, mingguan, dan inspeksi harian.

Di lokasi kecelakaan, polisi mengambil foto reruntuhan kereta serta memeriksa sistem pengereman gerbong yang tidak rusak di dekatnya.

Dua gerbong kereta, masing-masing mampu mengangkut sekitar 40 orang, terhubung ke ujung kabel pengangkut yang berlawanan dengan traksi yang disediakan oleh motor listrik pada gerbong yang saling menyeimbangkan.

Saat kabel putus, gerbong yang menuruni lereng setinggi 265 meter kehilangan kemampuan pengereman sehingga tergelincir di tikungan dan menabrak sebuah bangunan di sudut jalan. Gerbong lainnya terguncang mundur beberapa meter dan tampak tak rusak, tetapi rekaman menunjukkan beberapa penumpang melompat keluar jendela.

Jalur kereta yang dibuka pada 1885 ini menghubungkan pusat kota Lisbon di dekat Alun-alun Restauradores dengan Bairro Alto, kawasan yang terkenal dengan kehidupan malamnya yang semarak.

Jalur Gloria mengangkut sekitar 3 juta orang setiap tahunnya, menurut balai kota.

Pihak berwenang belum mengidentifikasi para korban atau mengungkapkan kewarganegaraan mereka secara detail, namun menyatakan beberapa warga negara asing termasuk di antara korban tewas.

 

Beberapa media lokal melaporkan sebuah keluarga Jerman beranggotakan tiga orang termasuk di antara korban, termasuk anak berusia tiga tahun yang mengalami luka ringan, ayah meninggal dunia, dan ibu mengalami luka serius.

Portugal, khususnya Lisbon, mengalami lonjakan pariwisata dalam dekade terakhir dengan pengunjung memadati kawasan pusat kota selama musim panas.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement