JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI, Mori Hanafi, meminta Pemerintah Pusat segera memperbaiki gedung DPRD Provinsi NTB. Seruan itu muncul setelah gedung tersebut rusak akibat unjuk rasa yang berujung ricuh beberapa waktu lalu.
"Saya mendorong Kementerian PU untuk segera memberikan perhatian pada pembangunan kembali Gedung DPRD Provinsi NTB yang sempat rusak akibat aksi demo," kata Mori yang dikutip, Sabtu (6/9/2025).
Menurut Mori, keberadaan gedung parlemen daerah tersebut penting sebagai rumah masyarakat NTB untuk menyampaikan aspirasi.
"Gedung DPRD adalah simbol kebersamaan dan rumah rakyat dalam menyampaikan aspirasi," katanya.
Ia pun berharap pembangunan kembali gedung bisa diprioritaskan
, sehingga DPRD NTB kembali memiliki tempat yang layak untuk bekerja dan melayani masyarakat.
"Dengan dukungan penuh dari Kementerian PU, saya yakin hal ini dapat diwujudkan dengan baik," pungkas Mori.
Gedung DPRD Provinsi NTB dibakar dalam insiden kericuhan pasca unjuk rasa pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Aksi solidaritas yang awalnya damai mendadak bergeser menjadi kerusuhan besar yang nyaris membakar habis kantor wakil rakyat.
Tanpa aba-aba, barisan massa langsung merangsek ke dalam gedung. Kaca jendela berhamburan pecah diterjang batu, meja dan kursi beterbangan, hingga perangkat elektronik rusak parah. Minimnya pengamanan membuat aparat tidak mampu menahan arus ribuan orang yang terus mendesak masuk.
Suasana semakin kacau ketika api mulai menyambar beberapa sudut bangunan. Pos keamanan, tempat sampah, hingga atap gedung tak luput dari lemparan api. Kepulan asap hitam membumbung tinggi, membuat warga sekitar panik dan menjauh dari lokasi kerusuhan.
Dari informasi di lapangan, kerusuhan dipicu oleh kabar tewasnya seorang driver ojek online di Jakarta. Peristiwa itu memantik solidaritas di NTB, namun semangat kebersamaan berubah menjadi amukan massa. Dalam perjalanan menuju kantor dewan, mereka bahkan sempat merusak fasilitas dan menyerang aparat di sekitar Polda NTB.
Polisi akhirnya menembakkan gas air mata untuk memukul mundur kerumunan. Meski demikian, amuk massa telah terlanjur meratakan hampir seluruh isi gedung DPRD NTB. Hampir setiap ruangan porak-poranda dan beberapa bagian terbakar hebat.
(Fetra Hariandja)