JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kehadiran Sekolah Rakyat menjadi titik awal lahirnya harapan baru bagi anak-anak Indonesia. Program ini dirancang untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan yang layak dan inklusif.
Berikut lima momen penting dan menyentuh dari Presiden Prabowo saat memastikan Sekolah Rakyat berjalan sesuai visi dan rencana:
Saat mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) Margaguna, Jakarta Selatan, Presiden Prabowo menuliskan pesan langsung di buku salah satu siswa. Pesan itu berisi nilai-nilai sederhana namun mendalam.
“Belajar yang baik. Hormati guru. Cintai ayah dan ibu. Rajin sembahyang. Selalu sopan dengan teman. Olahraga selalu. Cintai tanah air. Semangat terus. Selalu gembira.” – Prabowo Subianto
Dalam kunjungan perdananya ke SRMA 10 di Margaguna, Prabowo menyampaikan rasa syukur atas hadirnya Sekolah Rakyat yang memberi ruang bagi anak-anak. Sebelumnya banyak anak bangsa terpaksa putus sekolah karena berbagai alasan.
“Alhamdulillah, anak-anak yang tadinya merasa rendah diri karena hidup sangat susah, kini bisa sekolah. Kita berikan lingkungan yang baik agar mereka percaya diri dan mendapatkan pendidikan terbaik yang bisa kita sediakan,” ujar Prabowo.
Dalam kunjungan ke SRMA 10, Presiden Prabowo disambut para siswa mengenakan seragam Pramuka. Sebelum memulai tur singkat, Presiden menyempatkan diri bercengkrama hangat dengan siswa-siswi yang begitu antusias menyambutnya.
Prabowo menegaskan tidak ada lagi kemiskinan absolut di Indonesia berkat program Sekolah Rakyat. Pembangunan Sekolah Rakyat terus digencarkan dengan harapan menjadi solusi mengentaskan rantai kemiskinan.
Dalam acara Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, ditayangkan sebuah pesan suara dari Sofia Rorista Angel, siswi SMP Sekolah Rakyat 19 Efata Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Melalui rekaman itu, Sofia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden. Ia mengaku bahwa Sekolah Rakyat telah mengubah hidupnya, dari yang penuh keterbatasan menjadi penuh harapan.
“Saya sangat berterima kasih, karena kini saya bisa belajar seperti anak-anak lain. Sekolah Rakyat membuat saya berani bermimpi.” – Sofia
Mendengar suara Sofia, Prabowo tampak tak bisa menyembunyikan rasa haru.
Presiden Prabowo menargetkan 200 Sekolah Rakyat telah beroperasi pada tahun 2026. Saat ini, lebih dari 100 sekolah telah berdiri dan aktif menjalankan proses belajar mengajar.
Ide besar ini baru disampaikan Prabowo kepada para menterinya pada Februari 2025. Ini menunjukkan kecepatan eksekusi dan komitmen pemerintah terhadap masa depan pendidikan anak-anak Indonesia.
Dengan Sekolah Rakyat, Presiden Prabowo bukan hanya membangun gedung, tapi membangun kembali masa depan anak-anak yang nyaris hilang.
(Fetra Hariandja)