Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ratusan Ribu Orang Demo di Prancis Tolak Pemotongan Anggaran, Pekerja Mogok Massal 

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Jum'at, 19 September 2025 |08:49 WIB
Ratusan Ribu Orang Demo di Prancis Tolak Pemotongan Anggaran, Pekerja Mogok Massal 
Ratusan Ribu Orang Demo di Prancis Tolak Pemotongan Anggaran, Pekerja Mogok Massal  (Reuters)
A
A
A

2. Pekerja Mogok hingga Bentrokan

Sementara itu, satu dari tiga guru sekolah dasar mogok secara nasional pada hari Kamis, dan hampir satu dari dua guru melakukan aksi mogok kerja di Paris, kata serikat pekerja FSU-SNUipp.

Kereta api regional sangat terdampak. sementara sebagian besar kereta api berkecepatan tinggi di negara itu melakukan aksi mogok kerja. Jalur kereta api beroperasi, kata para pejabat. Para pengunjuk rasa berkumpul untuk memperlambat lalu lintas di jalan raya dekat kota Toulon di tenggara Prancis.

Di Paris, polisi beberapa kali melemparkan gas air mata untuk membubarkan para perusuh berpakaian hitam yang melemparkan kaleng bir dan batu ke arah mereka. Polisi juga turun tangan untuk menghentikan orang-orang yang menyerang bank.

Bentrokan singkat juga terjadi di sela-sela beberapa protes lainnya, termasuk di Nantes, dan di Lyon. Media Prancis melaporkan tiga orang terluka.

Kementerian Dalam Negeri menyatakan, lebih dari 180 orang telah ditangkap. Sekitar 80.000 polisi dikerahkan sepanjang hari, termasuk unit anti huru hara, drone, dan kendaraan lapis baja.

3. Respons Pemerintah

Perdana Menteri baru Macron sedang berupaya menyusun anggaran untuk tahun depan serta membentuk pemerintahan baru. Dalam unggahan di X, ia berjanji untuk bertemu kembali dengan serikat pekerja "dalam beberapa hari mendatang".
 
"Tuntutan yang diajukan perwakilan serikat pekerja dan digaungkan oleh para demonstran dalam pawai merupakan inti dari konsultasi yang telah saya mulai," katanya.

Lecornu dan Macron berada di bawah tekanan. Di satu sisi, dari para pengunjuk rasa dan partai-partai sayap kiri yang menentang pemotongan anggaran. Di sisi lain, para investor yang khawatir tentang defisit di negara dengan ekonomi terbesar kedua di zona euro tersebut. 
Parlemen sangat terpecah belah dan tidak satu pun dari tiga kelompok utamanya yang memiliki suara mayoritas.

"Ini adalah peringatan, peringatan yang jelas untuk Sebastien Lecornu," ​​kata Marylise Leon, ketua CFDT, serikat pekerja terbesar di Prancis. 

"Kami menginginkan anggaran yang adil secara sosial."

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement