Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BNPB: Robohnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Masuk Kategori Bencana Kegagalan Teknologi

Binti Mufarida , Jurnalis-Rabu, 01 Oktober 2025 |17:09 WIB
BNPB: Robohnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Masuk Kategori Bencana Kegagalan Teknologi
Kepala BNPB Suharyanto (Foto: Dok BNPB)
A
A
A

JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa insiden runtuhnya bangunan pondok pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, termasuk dalam kategori bencana kegagalan teknologi.

“Sebagai leading sector dalam penanggulangan bencana, BNPB telah memberikan dukungan awal berupa pemenuhan kebutuhan dasar keluarga korban yang masih bertahan menunggu proses evakuasi. Paket sembako, peralatan seperti tenda, matras, selimut, tikar, hingga hygiene kit telah disalurkan kepada pihak yang berhak,” ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Rabu (1/10/2025).

Di sisi lain, BNPB juga memberikan dukungan dalam bentuk Dana Siap Pakai (DSP) yang dapat digunakan untuk optimalisasi operasi SAR, pemenuhan dan perbaikan sarana serta prasarana, termasuk hal lain yang dianggap perlu. BNPB juga memastikan akan mendampingi hingga fase rehabilitasi dan rekonstruksi.

“Kita BNPB akan mendukung sepenuhnya, mulai dari operasi pencarian dan pertolongan hingga tahap rehabilitasi serta rekonstruksi nanti,” ujar Suharyanto.

Sementara itu, berdasarkan data sementara hingga Rabu 1 Oktober pukul 11.00 WIB, sebanyak ±91 orang diduga masih tertimbun material bangunan. Tim SAR gabungan telah mengevakuasi ±100 orang dengan rincian tiga orang meninggal dunia, sementara puluhan lainnya mengalami luka berat dan luka ringan.

Para korban telah mendapatkan penanganan medis di sejumlah rumah sakit. Di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo tercatat 39 pasien, dengan 5 luka berat, 32 luka ringan, serta 2 meninggal dunia. RS Siti Hajar menangani 53 pasien dengan 9 luka berat, 42 luka ringan, 1 pasien dirujuk ke RSI Sakinah Mojokerto, dan 1 pasien meninggal dunia.

Sementara itu, RS Delta Surya merawat 6 pasien dengan 5 luka berat dan 1 luka ringan; RS Sheila Medika menangani 1 pasien yang sudah diperbolehkan pulang; serta RS Unair merawat 1 pasien rawat inap.

Suharyanto mengatakan, untuk penanganan darurat, BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Sidoarjo telah berkoordinasi dengan perangkat kecamatan dan desa setempat. Dukungan peralatan diberikan Dinas PU SDA dengan pengerahan tiga unit ekskavator, serta Basarnas yang menurunkan dua unit mobil rescue.

“Dinas Sosial bersama Baznas Kabupaten Sidoarjo telah menyiapkan dapur umum untuk mendukung kebutuhan dasar korban dan petugas. Adapun kebutuhan mendesak yang diperlukan di lapangan meliputi tenda darurat, velbed, dan kasur lipat yang saat ini sudah mulai didistribusikan secara berkala,” pungkasnya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement