JAKARTA – Hujan salju lebat yang mengguyur pegunungan Himalaya membuat hampir 1.000 pendaki terjebak di lereng timur Gunung Everest. Hingga Senin (6/10/2025), setidaknya satu orang tewas dan lebih dari 200 lainnya masih terjebak sementara upaya penyelamatan dan evakuasi masih berlangsung.
Dalam keterangannya, Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang dihimpun KBRI Dhaka dan KBRI Beijing, sejauh ini tidak terdapat laporan mengenai Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
“Sebagai langkah preventif, KBRI Beijing telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh WNI di wilayah pendakian, khususnya yang akan naik melalui Tibet, untuk menunda perjalanan dan pendakian ke Gunung Everest,” demikian disampaikan Direktorat Perlindungan WNI (PWNI) dalam pernyataannya, Senin.
Dalam keadaan darurat, WNI yang memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut dapat menghubungi hotline KBRI Beijing melalui aplikasi WeChat/WhatsApp di nomor: +8618610455488. Sementara itu, hotline KBRI Dhaka dapat dihubungi melalui WhatsApp di nomor: +8801614444552.
Diwartakan BBC, hujan salju mulai turun pada Jumat (3/10/2025) malam dan semakin deras selama akhir pekan. Ratusan penduduk desa dan petugas penyelamat telah dikerahkan untuk membersihkan salju yang menghalangi akses ke area tersebut, yang berada di ketinggian lebih dari 4.900 meter.
Wilayah ini sedang menghadapi cuaca ekstrem saat ini.
Negara tetangga Nepal telah dilanda hujan deras dan banjir yang menewaskan setidaknya 47 orang, memblokade jalan, dan menghanyutkan jembatan.
Sementara di bagian lain China, Topan Matmo telah menerjang pantai timur negara itu, memaksa sekitar 150.000 orang mengungsi dari rumah mereka.
(Rahman Asmardika)