Oleh karena itu, dia berharap BGN bersama pemerintah daerah dapat memperkuat sistem monitoring, mulai dari proses pengadaan bahan pangan hingga penyajian di dapur sekolah. Menurutnya, kualitas gizi dan keamanan pangan harus menjadi aspek utama, bukan sekadar kuantitas distribusi.
“Jangan sampai ada daerah yang hanya fokus pada penyaluran tanpa memperhatikan kandungan gizi dan higienitas makanan. Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik,” tambahnya.
Zulhamdi menegaskan, keberhasilan MBG akan menjadi tolok ukur keseriusan pemerintah dalam membangun SDM unggul dan berdaya saing global. Ia juga mendorong kampus, lembaga riset, dan organisasi mahasiswa untuk ikut berkontribusi dalam edukasi gizi dan riset pangan lokal.
“Program MBG bisa jadi ruang kolaborasi lintas sektor dari pemerintah, kampus, dunia usaha, dan masyarakat. Semuanya punya peran untuk memastikan generasi Indonesia tumbuh kuat dan sehat,”tandasnya.
(Fahmi Firdaus )