JAKARTA – Polisi akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) terkait penemuan jenazah seorang terapis di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan identitas asli korban, lantaran ditemukan adanya perbedaan data diri.
“Selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan Dukcapil terkait identitas asli korban, karena memang data yang ditemukan di TKP dan data aslinya ada sedikit perbedaan. Jadi kami perlu dalami lebih lanjut,” ujar Kanit PPA Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu, Rabu (8/10/2025).
Citra menjelaskan, jenazah korban langsung dilarikan ke RS Polri setelah ditemukan pada Kamis pekan lalu. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit.
Ia menambahkan, hingga kini belasan saksi telah diperiksa dalam penyelidikan kasus tersebut.
“Saksi-saksi yang sudah kami periksa kurang lebih ada 14–15 orang, termasuk rekan-rekan terapisnya, security, manajer, serta warga yang pertama kali menemukan jenazah di TKP,” ungkapnya.
Sebelumnya, seorang terapis perempuan berinisial RTA ditemukan tewas di lahan kosong kawasan Pejaten, Jakarta Selatan. Sebelum ditemukan meninggal, korban diketahui sempat menjebol atap mes tempat spa tempatnya bekerja dan berjalan menuju atap gedung sebelah.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo, mengatakan korban diduga berusaha keluar dari mes dengan cara menaiki atap dan merobek bagian penutup berbahan plastik.
“Korban menjebol atap plastik untuk keluar dari mes. Dia naik, lalu menjebol atap supaya bisa keluar,” kata Ardian kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).
Polisi juga menemukan jejak kaki yang diduga milik korban di atap bangunan yang bersebelahan dengan mes spa. Namun, hingga kini pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah korban jatuh secara tidak sengaja atau melompat dari atap.
“Kami menemukan jejak kaki yang diduga milik korban. Apakah dia melompat atau jatuh, masih kami dalami,” ujar Ardian.
(Awaludin)