Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penertiban PETI di Kuansing Berujung Ricuh, Wartawan Terluka hingga Mobil Polisi Hancur

Banda Haruddin Tanjung , Jurnalis-Kamis, 09 Oktober 2025 |03:05 WIB
Penertiban PETI di Kuansing Berujung Ricuh, Wartawan Terluka hingga Mobil Polisi Hancur
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karibianto (foto: Okezone)
A
A
A

PEKANBARU – Aksi anarkis terjadi saat operasi penertiban Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), pada Selasa 7 Oktober 2025. Peristiwa tersebut menyebabkan sejumlah kerusakan dan melukai seorang wartawan yang tengah meliput kegiatan penertiban di lokasi.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto, menegaskan bahwa Polda Riau mengecam keras tindakan anarkis tersebut dan memastikan para pelaku akan diproses sesuai hukum.

“Operasi penegakan hukum yang melibatkan 149 personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, BPBD, dan Dit Polairud Polda Riau ini dipimpin langsung oleh Kapolres Kuansing AKBP R. Ricky Pratidiningrat dan didampingi Bupati Kuansing Suhardiman Amby,” ujar Anom, Rabu (8/10/2025).

Kegiatan operasi dimulai sekitar pukul 08.15 WIB dan terbagi menjadi dua tim, yakni Tim Air yang bertugas memusnahkan rakit PETI serta Tim Darat untuk pengamanan perimeter.

Sekitar pukul 13.40 WIB di Desa Pulau Bayur, Kecamatan Cerenti, sekelompok masyarakat melakukan penolakan keras terhadap pemusnahan rakit PETI dan bahkan mengancam akan merusak kendaraan dinas petugas.

“Ancaman tersebut kemudian berubah menjadi aksi nyata. Massa melempari petugas dengan batu hingga menyebabkan sejumlah kendaraan dinas mengalami kerusakan parah,” jelas Kombes Anom.

 

Adapun kendaraan yang dirusak antara lain mobil dinas Kapolres Kuansing, mobil Samapta dan Satlantas Polres Kuansing, truk Polairud, serta mobil Satpol PP Pemkab Kuansing.

Selain itu, seorang wartawan media online yang tengah bertugas di lokasi juga mengalami luka saat berusaha berlindung ke dalam mobil dinas Kapolres yang dirusak massa.

Meskipun sempat mendapat perlawanan, operasi tetap berhasil memusnahkan 43 unit rakit PETI di sepanjang aliran Sungai Kuantan dengan cara dibakar. Situasi baru dapat dikendalikan sekitar pukul 15.00 WIB.

Menanggapi insiden tersebut, Kombes Anom menegaskan bahwa Polda Riau tidak akan gentar menghadapi para pelaku PETI yang selama ini merusak lingkungan dengan aktivitas ilegal.

“Polda Riau mengecam keras tindakan anarkis dan perusakan fasilitas negara. Perbuatan tersebut merupakan tindak pidana dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement