Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hamas Serahkan 2 Jenazah Sandera ke Israel, Kesulitan Temukan Sisa Korban di Reruntuhan Gaza

Arief Setyadi , Jurnalis-Kamis, 16 Oktober 2025 |05:59 WIB
Hamas Serahkan 2 Jenazah Sandera ke Israel, Kesulitan Temukan Sisa Korban di Reruntuhan Gaza
Hamas menyerahkan kembali jenazah sandera ke Israel (Foto: Reuters/BBC)
A
A
A

GAZA - Hamas menyerahkan kembali dua jenazah sandera Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat. Namun, kelompok tersebut menyatakan tidak mampu mengambil sisa jenazah sandera yang tewas karena membutuhkan waktu dan peralatan khusus untuk mencarinya di tengah reruntuhan Gaza.

Sayap bersenjata Hamas, melalui sebuah pernyataan melansir BBC, Kamis (16/10/2025), menegaskan komitmen mereka terhadap kesepakatan damai tersebut. Meski, hanya mampu mengembalikan semua jenazah sandera yang dapat mereka jangkau.

Pengembalian dua jenazah ini terjadi setelah sebelumnya Israel menyatakan bahwa satu dari empat jenazah yang dikembalikan Hamas pada Selasa 14 Oktober 2025 bukanlah sandera yang hilang.

 

Tiga jenazah lain yang berhasil diidentifikasi adalah Tamir Nimrodi (20), Eitan Levy (53), dan Uriel Baruch (35). Jika dua jenazah yang diserahkan pada Rabu 15 Oktober malam dikonfirmasi sebagai sandera, maka 19 jenazah sandera tewas masih belum ditemukan di Gaza. 

Hamas diwajibkan untuk mengembalikan total 28 jenazah sandera tewas sebagai bagian dari fase pertama rencana perdamaian Gaza.

Alasan Hamas dan Reaksi AS

Hamas menyebutkan bahwa "sisa jenazah memerlukan upaya signifikan dan peralatan khusus untuk dicari dan diambil, dan kami berupaya keras untuk menutup berkas ini." 

Hal ini mengacu pada kerusakan masif di Jalur Gaza. Di sisi lain, para penasihat senior AS yang memberikan kabar terbaru tentang implementasi rencana damai 20 poin mengatakan bahwa Pemerintah AS sejauh ini tidak yakin Hamas telah melanggar kesepakatan karena belum mengambil sisa jenazah. 

Para penasihat berpendapat Hamas telah bertindak dengan itikad baik (good faith) dengan mengembalikan sandera yang masih hidup dan sedang bekerja sama dengan berbagai perantara untuk menemukan jenazah yang tersisa.

Ancaman Lanjutan dari Israel dan AS

Situasi ini memicu peringatan keras dari kedua belah pihak. Presiden AS Donald Trump mengatakan Pasukan Israel dapat melanjutkan pertempuran di Gaza jika Hamas gagal memenuhi perjanjian tersebut.

Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Israel telah menerima peti mati yang berisi jenazah tersebut melalui Palang Merah dan kini menunggu identifikasi resmi. Dalam pernyataannya, mereka meminta masyarakat untuk "bertindak dengan sensitivitas dan menunggu identifikasi resmi, yang pertama-tama akan dikomunikasikan kepada keluarga sandera yang meninggal."

Sebelumnya, Israel menyatakan "tidak akan berkompromi" dalam pengembalian sandera, menegaskan bahwa "misi belum selesai."

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, setelah bertemu dengan para jenderal senior pada Rabu, menginstruksikan IDF untuk menyiapkan "rencana komprehensif" guna mengalahkan Hamas di Gaza jika perang kembali meletus. Ia menegaskan, militer harus siap bertindak jika Hamas menolak mengimplementasikan rencana damai secara keseluruhan.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement