Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kilas Balik Sejarah: Tragedi Ledakan Pabrik Kembang Api di Tangerang Tewaskan 48 Orang

Arief Setyadi , Jurnalis-Senin, 27 Oktober 2025 |06:28 WIB
Kilas Balik Sejarah: Tragedi Ledakan Pabrik Kembang Api di Tangerang Tewaskan 48 Orang
Ledakan pabrik kembang api di Tangerang, Banten (Foto: AFP)
A
A
A

JAKARTA - Sejumlah peristiwa penting, baik di Indonesia maupun dunia terjadi pada Oktober dalam berbagai rentang tahun. Tanggal tersebut menyimpan jejak sejarah mulai dinamika politik internasional hingga tragedi kemanusiaan. 

Okezone menghimpun beberapa di antaranya, mulai dari pembukaan Kongres Pemuda II di Jakarta hingga peristiwa ledakan pabrik kembang api di Tangerang. Berikut catatan peristiwa itu yang dirangkum, Senin (27/10/2025): 

- Ledakan Pabrik Kembang Api di Tangerang Tewaskan 48 Orang 

Peristiwa ledakan yang disertai kobaran api mengguncang sebuah pabrik kembang api di kawasan Kosambi, Tangerang, Banten, pada 26 Oktober 2017. Sehari setelahnya, yakni 27 Oktober, dilaporkan 48 pekerja meninggal dunia, 52 orang mengalami luka-luka, dan tiga orang dinyatakan hilang. 

Dugaan awal penyebab kejadian itu adalah percikan dari proses pengelasan yang mengenai bahan baku mudah terbakar, atau adanya unsur kelalaian saat bekerja.

Ledakan pertama dilaporkan muncul dari area penjemuran produk di bagian depan pabrik, sebelum kemudian menjalar ke area belakang. Banyak pekerja yang terjebak di bagian belakang untuk menghindari api, sementara beberapa lainnya nekat menyelamatkan diri dengan memanjat pagar gerbang. 

Kepolisian kemudian menetapkan dua tersangka, yakni penanggung jawab pabrik, Andri Hartanto, serta tukang las bernama Subarna Ega.

• Pembentukan Republik Sosialis Soviet Uzbekistan

Uni Soviet meresmikan berdirinya Republik Sosialis Soviet (RSS) Uzbekistan sebagai salah satu dari 14 republik di dalam federasi tersebut pada 27 Oktober 1924. Uzbek kemudian menyatakan kemerdekaan pada Desember 1991 setelah bubarnya Uni Soviet.

Lahirnya RSS Uzbekistan tidak lepas dari penataan ulang batas politik di Asia Tengah pada masa pemerintahan Lenin dan Stalin. Sejumlah republik di kawasan itu dibubarkan dan dibentuk ulang berdasarkan garis etnis, yang salah satunya melahirkan RSS Uzbekistan. 

Pada 1925, entitas ini diakui sebagai republik bagian Uni Soviet. Pada periode awal, Tajikistan masih masuk wilayah Uzbekistan hingga 1929, ketika wilayah itu diangkat statusnya setara sebagai republik sendiri. Kemudian, pada 1930, ibu kota dipindah dari Samarkand ke Tashkent.

- Kongres Pemuda II Resmi Dibuka di Jakarta

Kongres Pemuda II yang dihadiri organisasi-organisasi pemuda dari berbagai wilayah Hindia Belanda kala itu, dibuka di Jakarta pada 27 Oktober 1928. Forum inilah yang menjadi momentum awal menuju lahirnya Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928.

- Lahirnya Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Tanggal 27 Oktober 1945 menjadi tonggak berdirinya Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebelumnya fasilitas kelistrikan dikuasai Jepang. Usai Proklamasi Kemerdekaan, pemuda Indonesia melakukan pengambilalihan pada September 1945 dan menyerahkannya kepada pemerintah Republik Indonesia.

Pada tanggal tersebut Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas sebagai lembaga resmi pengelolaan energi. Pada masa awal berdiri, daya listrik nasional baru mencapai 157,5 MW.

- Presiden Pertama Pakistan Lengser Setelah Kudeta

Iskander Mirza, presiden pertama Pakistan, dipaksa turun dari jabatan pada 27 Oktober 1958 setelah dikudeta oleh Jenderal Ayub Khan. Ketidakstabilan politik menjadi latar belakang tindakan Mirza yang menerapkan Undang-Undang Keadaan Darurat pada 7 Oktober 1958 dan menunjuk Ayub Khan sebagai administrator darurat.

Langkah itu justru berbalik arah. Ayub Khan menekan Mirza untuk mengundurkan diri dalam tenggat tiga minggu dan kemudian mengasingkannya ke Inggris. Setelah penggulingan yang berlangsung tanpa kekerasan tersebut, Ayub Khan mengangkat dirinya sebagai presiden. Mirza menghabiskan sisa hidupnya di London hingga wafat.

- Kabinet Kerja Jokowi–JK Dilantik untuk Periode 2014–2019

Pada 27 Oktober 2014, Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla melantik jajaran menteri dalam Kabinet Kerja di halaman belakang Istana Kepresidenan Jakarta. Para menteri itu diumumkan sehari sebelumnya, 26 Oktober 2014.

Susunan kabinet terdiri dari kalangan profesional dan tokoh yang diajukan oleh partai politik pendukung Jokowi–JK pada Pilpres 2014. Kabinet ini mencakup 4 menteri koordinator dan 30 menteri, dan sepanjang masa tugasnya mengalami tiga kali perombakan, masing-masing pada 2015, 2016, dan 2018. Meski terjadi reshuffle, Kabinet Kerja menuntaskan masa jabatannya hingga 20 Oktober 2019.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement