Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rusia Waspada Dengar Rencana Prancis Kirim 2.000 Tentara Perang ke Ukraina

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 29 Oktober 2025 |08:23 WIB
Rusia Waspada Dengar Rencana Prancis Kirim 2.000 Tentara Perang ke Ukraina
Juru bicara Kremlin (Pemerintah Rusia), Dmitry Peskov/Foto: TASS
A
A
A

MOSKOW – Juru bicara Kremlin (Pemerintah Rusia), Dmitry Peskov, mengatakan informasi yang mengklaim Prancis berencana mengirim tentara ke Ukraina sebagai hal yang mengkhawatirkan.

Komentar Peskov ini menanggapi laporan Dinas Intelijen Rusia (SVR) yang mengklaim Paris sedang mempersiapkan 2.000 tentara perang untuk Ukraina.

"Ini mengkhawatirkan," ujar Peskov dalam konferensi pers saat diminta mengomentari laporan tersebut seperti dilansir Anadolu, Rabu (29/10/2025).

Ketika ditanya mengenai prospek dimulainya kembali negosiasi menyelesaikan konflik Ukraina, Peskov mengatakan jeda saat ini disebabkan keengganan Kyiv melanjutkan proses negosiasi.

Kyiv juga disebut menolak menanggapi proposal Moskow untuk kerja sama lebih lanjut dalam tiga kelompok yakni urusan politik, militer, dan kemanusiaan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada komentar langsung dari Prancis. Diketahui, Prancis bersama Inggris memimpin apa yang disebut "koalisi sukarela" yang bertujuan mengerahkan pasukan ke Ukraina setelah konflik berakhir.

Peskov juga bereaksi keras terhadap pernyataan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk yang mengklaim Ukraina berhak menyerang objek infrastruktur Rusia di seluruh Eropa.

 

Juru bicara Kremlin itu mengatakan pernyataan Tusk sama saja dengan membenarkan tindakan teroris. Ia merekomendasikan agar para pemimpin negara-negara Eropa merenungkan mengapa aliansi erat dengan Polandia yang membenarkan serangan teroris diperlukan bagi Uni Eropa (UE).

Peskov juga memperingatkan, jika Eropa terus mendukung Ukraina, itu akan berarti pengeluaran lebih lanjut bagi para pembayar pajak mereka.

“Di sini, orang Eropa harus bersiap menghadapi fakta bahwa jika mereka melanjutkan hubungan mereka dengan rezim Kyiv seperti yang mereka lakukan sekarang, mereka harus membayar lebih lama dan lebih banyak,” tambahnya.

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement