Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kiai Said: China Dukung Kemerdekaan Palestina, Muslim Uighur Bebas Jalankan Ibadah!

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 05 November 2025 |15:22 WIB
Kiai Said: China Dukung Kemerdekaan Palestina, Muslim Uighur Bebas Jalankan Ibadah!
Kiai Said: China Dukung Kemerdekaan Palestina, Muslim Uighur Bebas Jalankan Ibadah!
A
A
A

JAKARTA – Negara Tiongkok tidak hanya menjadi leaders, tetapi telah menjadi trend setter dan episentrum perdaban Global.  Kehadiran dan pengaruh Tiongkok disemua bidang kehidupan telah bukti secara nyata dan tidak dapat dipungkiri oleh siapapun.

Ketua Umum LPOI Kiai Said Aqil Siroj, mengatakan, Tiongkok telah berhasil mengubah gaya hidup (lifestyle) dunia.

“Disisi lain, daya tahan dan daya saing Tiongkok sebagai strong and modern socialisme di tengah kompetisi global telah teruji dan berhasil membuka mata dunia,”ujar Kiai Said, Rabu (5/11/2025).

“Life support system sosial kultural masyarakat dan tata kelola pemerintahan, bisnis, lingkungan hidup dan kemajuan teknologi di Internal Tiongkok sangatlah kokoh dalam menghadapi berbagai kemungkinan turbulensi global,” sambungnya.

Ketua Umum PBNU Periode 2010-2021 ini menambahkan, eksistensi multi religi, telah menyatu dalam satu tarikan nafas sejarah, budaya dan tata nilai "Spirit of Tiongkok" nyata adanya dalam denyut nadi kehidupan masyarakat tiongkok. Spirit Konfusianisme, Budhisme, Islam dan Spirit Keagamaan lainnya telah melebur menyatu dalam kemajuan Tiongkok.

“Meski Bukan Negara Agama, Tiongkok sangat menghormati dan menyediakan ruang tumbuh serta memberikan fasilitasi dan rekognisi bagi agama agama untuk terus berkembang selaras dengan kemajuan Tiongkok,"ujarnya.  

Dewan Pengarah BPIP ini  menjelaskan, setelah melalui pengamatan panjang dan melihat realitas langsung di lapangan, dia melihat bahwa umat beragama di Tiongkok, khususnya umat Muslim mempunyai kebebasan dalam menjalankan Ibadahnya.

“Tentu harus selaras dengan tata aturan dan konstitusi negara Tiongkok. Bahkan lebih dari itu, kehadiran Negara dan afirmasi pimpinan Tiongkok terhadap dunia Islam telah nyata memberikan kontribusi bagi pelestarian situs situs bersejarah,”ujarnya.

“Khususnya Masjid Masjid Kuno yang berusia ratusan tahun, demikian halnya menjaga Makam Makam Islam Bersejarah sehingga keberadaannya tetap eksis hingga kini,”sambungnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pemihakan pemerintah Tiongkok dengan Dunia Islam khususnya untuk kemerdekaan Palestina, sangatlah nyata dan telah terbukti serta tidak dapat dipungkiri.

Di sisi lain, realitas membuktikan bahwa pemihakan pemerintah Tiongkok terhadap Masyarakat Uighur dan masyarakat Xinjiang nyata adanya, hal itu dibuktikan dengan pembangunan semua infrastruktur yang lebih modern dan menjamin kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan keagamaan berjalan dengan maju, modern dan damai.

“Pemihakan pemerintah juga sangat nyata dan dapat di lihat dengan mata telanjang didalam setiap lembar mata uang Tiongkok Yuan dan remimbi terdapat tulisan dan bahasa Uighur,” ucapnya.

 

Pengasuh Pesantren Al Tsaqofah ini menegaskan, bahwa tuduhan pihak pihak tertentu, terutama propaganda barat atas realitas kehidupan dan keagamaan di Masyarakat Uighur dan masyarakat Xinjiang yang dikatakan dalam tekanan, adalah salah dan tidak benar adanya.

“Fakta membuktikan masyarakat Uighur dan masyarakat Xinjiang pada umumnya hidup damai, bahagia dan memiliki sumber kehidupan yang memadai dan dijamin oleh negara,”ujarnya.

Human Hapiness Index (Index Kebahagiaan Manusia) dan Angka Harapan Hidup Masyarakat Uighur dan Masyarakat Xinjiang cukup tinggi.

“Fakta dan realitas ini juga membuktikan bahwa tidak ada tekanan kehidupan dan justru sebaliknya jaminan kehidupan dari negara sangat bisa di rasakan masyarakat,”ujarnya.

Tiongkok kata dia juga menjalankan upaya menjaga keamanan dan ketertiban nasional di negaranya. Sudah barang tentu setiap ancaman tantangan, gangguan dan hambatan stabilitas nasional harus diatasi.

Termasuk berbagai ancaman tumbuh berkembangnya radikalisme, ekstrimisme dan terorisme. Radikalisme, ekstrimisme dan terorisme adalah musuh negara dan musuh agama.

“Upaya untuk memberantas radikalisme, ekstremisme dan terorisme sah dan dibenarkan. Maka kehadiran negara dalam menindak pelaku kejahatan terorisme dimanapun berada tidak bisa disalahkan,”tegasnya.

Ketua Umum Majelis Islam A'la Indonesia ini menuturkan, bahwa Muslim Tiongkok Tumbuh dan Berkembang dengan baik di Tiongkok.

Bahkan secara futuristik, Muslim Tiongkok Kedepan, bisa menjadi jembatan penghubung bagi peradaban global sekaligus berpotensi menjadi perkat Muslim Global.

Kehadiran muslim Tiongkok dengan ekosistem halal nya apa bila di optimalkan dapat menjadi ujung tombak penetrasi market muslim global.

 

Menurutnya, kehadiran Muslim Tiongkok bila terorkestrasi dengan baik dapat menjadi soft diplomasi bagi keterhubungan muslim global.

“Tiongkok berpotensi untuk mengoptimalkan Tiongkok Muslim Culture sebagai komoditas yang kedepan akan menjadi penentu trend muslim global,”imbuhnya,

Kiai Said juga mengusulkan, kedepan Tiongkok sudah selayaknya menghidupkan dan menghadirkan kembali "Spirit Muhibah Laksamana Zheng Ho".

“Untuk mempengaruhi tatanan dunia akan menempatkan posisi Tiongkok menjadi lebih terpercaya dan terdepan dalam pemihakan terhadap Dunia Islam dan toleransi beragama pada umumnya,”pungkasnya.

Sekretaris Jenderal LPOI, Imam Pituduh menambahkan kecanggihan Teknologi Tiongkok dan Fighting Spirit Kaum Muda Tiongkok yang pantang menyerah serta ekspansif, akan menjadi kanal baru bagi persahabatan kaum muda dunia, yang dapat diorkestrasi secara digital dan ultra digital secara berkelanjutan.

“Keruntuhan Barat dan Kepempinan Asia yang di Lead oleh Tiongkok akan membuka babak baru sejarah peradaban dunia. BRIC Plus  Bisa menjadi Ruang Bersama bagi Tiongkok dan Negara Negara anggotanya untuk menata dunia agar lebih damai dan lebih baik,”bebernya.

 

“Interkoneksi Indonesia dan Tiongkok Secara Historical, Kultural, Emosional, Spiritual, dan secara Economic dapat menjadi modal dasar untuk membangun masadepan bersama. Keterhubungan Muslim Indonesia dan Muslim Tiongkok bisa dioptimalkan untuk membangun babak baru peradaban Muslim Global,”tandasnya.

Rombongan Delegasi Kunjungan Ke Tiongkok diantaranya Yusnar Yusuf Rangkuti, KH Anwar Sanusi, DR. Baharudin Husein, KH. Sadzeli Karim, Muhammad Yunus,  Faisal Nur Syamsi, H. Yance Andrianto, TGH Muslihan Habib dan KH Imam Sofwan Yahya, Indera Hidayat dan Rohmat Faisol yang mendapat undangan khusus dari Kedutaan Besar Tiongkok Karena latar belakang Profesi dan Dedikasi yang di milikinya.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement