Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kemendagri Sebut Penyebaran Inovasi Daerah saat Ini Belum Merata

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Senin, 10 November 2025 |22:12 WIB
Kemendagri Sebut Penyebaran Inovasi Daerah saat Ini Belum Merata
Sekretaris BSKDN Kemendagri Noudy R.P Tendean/ist
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta sejumlah daerah untuk memperkuat tata kelola inovasi daerah dan memperluas penerapannya ke berbagai sektor pelayanan publik. Pasalnya, penyebaran inovasi daerah di Indonesia saat ini belum merata.

"Urusan kesehatan dan pendidikan masih menjadi yang paling banyak mendominasi perkembangan inovasi di Provinsi Kalimantan Utara,’’ ujar Sekretaris BSKDN Kemendagri Noudy R.P Tendean, saat Workshop Penguatan Tata Kelola Inovasi Daerah untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Dasar di Kalimantan Utara secara daring, Senin, (10/11/2025). 

‘’Ini merupakan hal baik, tetapi ke depan perlu diperluas ke berbagai sektor lainnya secara berimbang," sambung Noudy.

Berdasarkan hasil pemantauan BSKDN, sebagian besar inovasi masih terpusat di wilayah barat seperti Pulau Jawa dan Sumatra, sementara wilayah timur termasuk Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua masih menghadapi tantangan dalam pengembangan inovasi.

“Kondisi ini tentunya memberikan signal bagi kita untuk seluruh komponen bangsa di wilayah timur Indonesia untuk menggerakan inovasi sehingga ke depan akan memberikan perkembangan yang signifikan," tegasnya.

Menurutnya, peningkatan kualitas tata kelola inovasi tidak hanya bergantung pada kemampuan menciptakan inovasi baru, tetapi juga pada kemampuan untuk mereplikasi inovasi yang telah terbukti berhasil di daerah lain.

Dia menegaskan pentingnya penerapan prinsip one agency one innovation agar seluruh perangkat daerah turut berperan aktif dalam mendorong terciptanya pelayanan publik yang adaptif dan efisien.

 

“Inovasi daerah harus terus didorong untuk menjadi lebih efisien dan efektif dari hulu ke hilir, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.

Keberhasilan inovasi kata dia tidak diukur dari banyaknya jumlah inovasi yang dihasilkan, melainkan dari sejauh mana inovasi tersebut dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“Sejauh mana inovasi kita ini dapat mampu diadopsi, direplikasi, dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, bukan tentang kuantitas inovasi semata, tetapi lebih kepada kualitas," pungkasnya.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement