Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Negara-negara Pasifik Sepakati Komitmen Kolaborasi IPACS 2025

Agustina Wulandari , Jurnalis-Rabu, 12 November 2025 |16:45 WIB
Negara-negara Pasifik Sepakati Komitmen Kolaborasi IPACS 2025
Fadli Zon memimpin jalannya sidang pertemuan Ministerial Dialogue IPACS 2025. (Foto: dok Kemenbud)
A
A
A

Untuk itu, ia turut menegaskan kesiapan dalam berkontribusi dalam mendorong warisan budaya dan pembangunan berkelanjutan di wilayah Asia Pasifik.

“IPACS 2025 tidak hanya diselenggarakan untuk merayakan keragaman budaya, tapi juga kerja sama, serta kolaborasi bermakna antar negara Pasifik. Meskipun kita terpisah lautan yang luas, kita disatukan sejarah dan kebudayaan," ucapnya.

Ia menambahkan, pertukaran budaya merupakan hal yang penting saat ini, karena dapat mendorong pemahaman dan persahabatan lintas budaya. "Kami percaya pertukaran penting untuk membangun masyarakat yang lebih harmonis,” tutur Romana Koepke.

Direktur Biro Budaya dan Pelindungan Sejarah Republik Palau, Kementerian Sumber Daya Manusia, Budaya, Pariwisata, dan Pengembangan, Kiblas Soaladaob, menegaskan bahwa kawasan Pasifik telah membuat langkah yang progresif dengan memasukkan agenda budaya ke dalam rencana pembangunan, yang mana hal ini dilakukan juga oleh Republik Palau.

Berbagai upaya dilakukan Republik Palau untuk pelestarian budaya di tengah sejumlah tantangan yang perlu segera dituntaskan. Perubahan iklim, keberlanjutan pengetahuan lokal termasuk bahasa daerah kepada generasi muda, serta penanganan teknologi yang tumbuh begitu cepat misalnya melalui kecerdasan buatan.

“IPACS menjadi ruang pertukaran budaya yang akan membuat kita saling mempelajari dan terlibat dalam diskusi bermakna, agar bisa memperkuat warisan budaya dan menciptakan ruang budaya yang aman untuk praktisi, seniman, dan sejarawan kita,” katanya.

Kepala Staf, Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan, Republik Demokratik Timor Leste, Jose Boavida Simoes, menyampaikan bahwa pertemuan IPACS 2025 di Kupang, Nusa Tenggara Timur, menjadi penanda kebersamaan negara-negara Pasifik dalam kebudayaan yang sudah terjalin sejak ratusan tahun yang lalu sebagai sumber kehidupan dan narasi diantara kita.

Lebih lanjut, Jose Boavida Simoes juga sampaikan harapan terkait penyelenggaraan IPACS 2025. “IPACS 2025 memperkuat hubungan budaya di antara kita dan kami mendorong para pelaku budaya untuk saling berbagi pengetahuan kebudayaan," ucapnya.

"Di tengah tantangan global yang kita rasakan saat ini, budaya menjadi salah satu cara untuk mempertahankan praktik-praktik pertanian dan ketahanan yang sudah kita lakukan sejak masa lalu,” tuturnya.

Ia sampaikan bahwa pertukaran budaya merupakan esensi dari budaya diplomasi karena dilakukan dari orang ke orang, sekaligus sampaikan komitmennya untuk menjadi mitra yang teguh untuk memajukan kebudayaan di Pasifik.

Veatupu Tongia, Direktur Kebudayaan dan Warisan, Kementerian Pariwisata Kerajaan Tonga menyampaikan apresiasi terhadap terselenggaranya IPACS 2025 yang merayakan budaya bersama dan kearifan masyarakat lokal. Dalam pertemuan tersebut, delegasi Kerajaan Tonga turut menjelaskan ancaman-ancaman terhadap pemajuan kebudayaan di negaranya.

“Ancaman warisan budaya Tonga saat ini adalah perubahan iklim cuaca dan bencana alam yang semakin sering terjadi. Selama 1 dekade terakhir, Tonga telah menjadi korban siklon tropis dan tsunami. Misalnya saja meletusnya gunung berapi di 2022, yang memaksa masyarakat di pulau-pulau kecil mengungsi ke pulau yang lebih besar. Hal itu membuat kehilangan masyarakat sekaligus budaya,” kata Semisi Veatupu Tongia.

Untuk itu, Kerajaan Tonga berupaya menanggulangi dampak-dampak ancaman tersebut, seperti melakukan reboisasi, menguatkan kearifan lokal, memanfaatkan sumber daya alam negara yang dapat meningkatkan kesadaran komunitas bagi masyarakat yang berdampak pada warisan budaya lokal.

Bagi Tuvalu, budaya bukan hanya merefleksikan masa lalu tetapi merupakan fondasi saat ini dan kompas untuk masa depan. Praktik pengetahuan budaya diterapkan erat dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement