Ketiga, peserta menyerukan pentingnya merawat harmoni dengan alam melalui praktik ekoteologi. Mereka menyatakan kesiapan untuk menerapkan perilaku ramah lingkungan, mempromosikan keberlanjutan, dan menumbuhkan kepedulian terhadap bumi. Prosesi penanaman pohon pada penutupan kegiatan menjadi simbol awal dari komitmen tersebut.
Keempat, peserta menegaskan solidaritas kemanusiaan tanpa batas agama, dengan menjunjung nilai kasih, keadilan, dan penghormatan atas martabat manusia. Mereka menolak segala bentuk diskriminasi dan meyakini bahwa nilai kemanusiaan merupakan ruang temu yang menyatukan seluruh tradisi keagamaan.
Kelima, peserta berkomitmen mendorong lahirnya program-program kolaboratif lintas agama yang berfokus pada isu lingkungan, perdamaian, dan penguatan kohesi sosial. Mereka berharap gerakan bersama ini dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan memperkuat harmoni di berbagai daerah.
(Arief Setyadi )