Rekam Jejak Ibrohim Sebelum Jadi Mediator Pemboman
JAKARTA - Ibrohim alias Boim merupakan pengatur dalam aksi pemboman di di Hotel JW Marriott dan Hotel Rizt Carlton. Ibrohim sehari-hari sebagai penata bunga yang ditempatkan oleh Cyntia Florist, perusahaan tempatnya bekerja di Hotel Ritz-Carlton.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Nanan Soekarna mengatakan, Ibrohim pertama kali bekerja sebagai penata bunga di JCC pada tahun 1994 hingga 1997. "Menjadi Florist di Hotel Mulia pada tahun 1997 hingga tahun 2005," ungkapnya dalam jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Rabu (12/8/2009).
Menurut Nanan, Ibrohim bergabung ke Cyntia Florist dan dipekerjakan di Hotel Rizt Carlton dan JW Marriot sejak 28 April 2005 hingga sebelum peledakan. "Terdata sebagai anggota JI tahun 2000," imbuhnya.
Dalam film bom Mega Kuningan yang diputar polisi diketahui Ibrohim pada tanggal 8 Juli bersama Dani masuk ke Hotel JW Marriott. Dani dibawa masuk ke dalam, untuk melakukan survei. Tangal 16 Juli lewat pintu belakang masuk membawa mobil boks yang berisi bom kemudian dinaikan ke kamar 1808.
Dia memaparkan, Dani saat check-in sambil membawa troli yang ternyata kosong karena saat diperiksa petugas tidak ada-apa. Ternyata bom dibawa oleh Ibrahim kemudian diantar ke kamar. Pada tanggal 17 Juli sekira pukul 06.05 WIB, Ibrohim membawa masuk Nana dan bom ke Hotel Ritz Carlton.
"Peran Ibrohim sebagai perencana, ikut rapat dengan Noodin M Top, Nana dan Amir Abdilah untuk merencanakan pemboman sekaligus merencanakan pemboman selanjutnya," ujar Nanan.
Menurut dia, di Kuningan dia sempat kos bersama Dani, juga di Mampang dan Jatiasih. Polisi menemukan data akurat dan keterangan dari Amir Abdilah yang menyatakan Ibrahim siap menjadi pengantin atau bomber dalam peledakan selanjutnya. "Ada surat pernyataannya," imbuhnya.
Nanan menambahkan, Ibrohim merupakan aktor yang mengatur dan mengontol peledakan bom di Mega Kuningan, serta bertanggung jawab dalam menyiapkan aksi bom mobil dan rompi di Jatiasih, Bekasi.
(Dadan Muhammad Ramdan)
