Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mabes Polri Dukung Aksi Densus Main Tembak

Bagus Santosa , Jurnalis-Selasa, 24 Mei 2011 |13:45 WIB
Mabes Polri Dukung Aksi Densus Main Tembak
A
A
A

JAKARTA- Mabes Polri menegaskan tindakan Densus 88 Antiteror menembak mati terduga teroris sudah sesuai prosedur. Bahkan prosedur semacam berlaku hampir di seluruh dunia.

“Ini sudah sesuai dengan konvensi Jenewa, jadi sudah sesuai prosedur. Jenewa itu aturan universal di setiap negara," terang Kabag Penum Humas Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabe Polri, Selasa (24/5/2011).

Boy juga mengungkapkan alasan lain di balik aksi Densus 88 menebak mati terduga teroris. Menurut dia terorisme sudah masuk dalam kategori extra ordinary crime, organized crime, dan transnational crime.

“Kalau kita lihat dari ancaman, bagaimana tingkat bahayanya kelompok ini. Dan ini kondisi yang tak bisa dianggap remeh dan kita mencari risiko yang terkecil,” ungkapnya.
Lebih lanjut Boy menerangkan, teroris jika tidak ditindak dengan serius malah bisa menimbulkan korban lebih banyak baik dari pihak aparat ataupun warga sipil. "Kan mereka (teroris) rela mengorbankan nyawanya dan kita menghadapi orang-orang seperti itu, maka kondisi bisa berbalik, bisa jadi korbannya petugas atau masyarakat," katanya.
 
Selain itu, Boy menyarankan kepada publik agar tidak terlalu khawatir terhadap aksi Densus 88 yang katanya berpotensi melanggar HAM. Sebab jika terjadi kesalahan prosedur atau pun kode etik pasti terpantau.
 
"Densus kan bagian organisasi Polri, memiliki juga pengawasan internal, ada Propam, Satuan kerja ini melakukan pengawasan juga untuk unit operasional kepolisian dalam menjalankan tugasnya. Untuk eksternal, sudah sangat luar biasa, baik masyarakat, media, Kompolnas, Komnas HAM, LSM, IPW, ICW, itu kan semua melakukan fungsi kontrol tugas polisi," jelasnya.
 
Pengamat terorisme dari Internasional Crisis Sidney Jones sebelumnya mengungkapkan sudah ada 28 terduga teroris yang ditembak mati Densus 88. Dia berharap agar situasi semacam ini tak berlanjut karena tidak mendukung upaya penanggulangan terorisme secara komprehensif.

(Muhammad Saifullah )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement