CIAMIS – Dunia pendidikan di Kabupaten Ciamis dihebohkan dengan beredarnya video rekaman aksi kekerasan yang dilakukan salah seorang guru SMK Negeri Cijulang terhadap empat muridnya.
Dalam video berdurasi satu menit tersebut, oknum guru itu melakukan pemukulan terhadap muridnya mengunakan buku Lembar Kerja Siswa (LKS). Sekalipun aksi pemukulan tersebut terlihat dirasakan tidak begitu sakit oleh keempat murid, namun beredarnya video itu telah membuat dunia pendidikan di Ciamis tercoreng.
Dari informasi yang dihimpun, oknum guru itu memukuli keempat murid karena keempat murid itu tidak mengerjakan tugas sebagaimana diperintahkan guru sebelumnya. Terlihat dalam tayangan video, sebelum memukul murid di bagian kepala, sang guru sempat memukulkan buku itu terlebih dahulu ke tanganya sendiri. Setelah itu, guru tersebut melakukan pemukulan kepada empat murid yang sebelumnya diminta berdiri di depan kelas.
Tanpa disadari pelaku, aksi pemukulan itu direkam salah seorang siswa lain yang duduk di belakang masih dari ruangan yang sama mengunakan handphone (HP). Belakangan, video rekaman itu tersebar dari HP ke HP milik siswa. “Saya menerima video ini dari teman saya, katanya dari siswa SMK Negeri Cijulang. Sekarang sudah banyak yang punya video ini,” kata Sutresna (24), seorang pemuda ditemui tidak jauh dari lokasi sekolah, Selasa (31/05/2011).
Dikonfirmasi hal itu, Kepala Sekolah SMK Negeri Cijulang Supatman membenarkan, dalam beberapa pekan terakhir telah beredar video pemukulan yang dilakukan salah seorang oknum guru SMK Negeri Cijulang terhadap empat pelajar di sekolahnya. “Aksi itu dilakukan di dalam kelas, direkam siswa lain dan tersebar dari Hp ke HP,” kata Supratman.
Atas beredarnya video aksi pemukulan itu, lanjut Supratman, pihaknya sudah meminta keterangan dari oknum guru bersangkutan. “Dari keterangannya, guru itu menjelaskan bahwa pemukulan itu sengaja dilakukan dalam keadaan sadar karena ingin memberikan efek jera kepada anak didiknya yang membandal tidak mau mengerjakan tugas,” beber Supratman.
Supratman menambahkan, setelah diminta keterangan oknum guru itu juga telah menyesali perbuatanya. Namun menurut guru yang bersangkutan, lanjut Supratman, jika dikatakan aksi kekerasan tidak benar sepenuhnya. Namun pihaknya tetap meminta
maaf kepada pihak terkait atas peristiwa ini.
“Sebelum melakukan aksi pemukulan, guru tersebut mengaku sudah memukulkan buku tersebut ke tanganya sendiri dan dirasakan tidak sakit. Karena dianggap tidak sakit, maka buku itu dipukulkan dengan tujuan tidak ada lagi murid yang membandal tidak mengerjakan tugas sekolah,” pungkas Supratman.
(Dadan Muhammad Ramdan)