Nama Gelora SBY Kerdilkan Kebesaran Kerajaan Sriwijaya
PALEMBANG- Usulan yang dilontarkan Ketua KONI Sumatera Selatan (Sumsel), Muddai Madang untuk mengganti nama Jakabaring Sport City, Palembang, Sumsel, menjadi Gelora SBY mendapat penolakan dari beberapa kalangan di Sumsel.
Salah satunya datang dari budayawan dan aktivis kesenian Sumsel, Taufik Wijaya. Menurut Taufik, usulan pergantian nama ini sebagai upaya penaklukan kebudayaan Kerajaan Sriwijaya, kebesaran kerajaan penguasa nusantara tersebut akan menjadi kerdil jika pergantian itu terjadi.
"Ada indikasi upaya penaklukan kebudayaan kerajaan Sriwijaya, selain itu SBY kan belum diukur kepemimpinannya sebab dia masih hidup. Kalau SBY sudah mangkat, baru dapat dinilai. Misalnya sebagai tokoh yang pantas dikenang," kata Taufik, kepada okezone, Rabu (21/09/2011) malam.
Menurut dia, pemberian nama dengan tokoh yang masih hidup kurang lazim digunakan. Ada beberapa alternatif yang lebih tepat jika menginginkan perubahan nama.
"Palembang ini kan memiliki sejumlah tanda sejarah kebesaran di Nusantara. Misalnya Kerajaan Sriwijaya, nama raja yang pernah berkuasa di Sriwijaya atau tetap dengan nama Jakabaring pun sudah cukup," jelasnya.
Hal senada juga diutarakan kelompok Suporter Sriwijaya FC yang tergabung dalam Singa Mania. Para pendukung klub Laskar Wong Kito itu menyatakan menolak pergantian nama JBC atau stadion Gelora Sriwijaya yang menjadi home base Sriwijaya FC menjadi Gelora SBY.
"Jika usulan pergantian nama tersebut benar-benar akan direalisasikan, maka kami akan melakukan aksi penolakan. Gelora Sriwijaya Jakabaring sudah identik dengan Sriwijaya FC dan sudah menyatu dengan masyarakat Sumatera Selatan. Jika diubah akan hilang niai sejarahnya," kata Fran, Ketua Umum Singa Mania.
(Stefanus Yugo Hindarto)
