JAKARTA- Partai Demokrat menilai sah saja jika ada yang mengusulkan Stadion Jakabaring, Palembang berganti nama menjadi Gelora SBY. Namun Partai Demokrat juga tidak mau mengkultuskan nama seseorang.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok menegaskan Partainya sama sekali tidak mengusulkan Stadion Jakabaring berganti nama menjadi Gelora SBY.
"Itu wajar saja kalau ada yang mengusulkan, tapi itu bukan usulan Demokrat," ujarnya saat berbincang dengan okezone, Rabu (21/9/2011).
Dia mengakui baru mendengar kabar tersebut dari pemberitaan di media massa. Dia juga belum tahu apa alasan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan mengusulkan pergantian nama Stadion Jakabaring. Kata dia pergantian nama tentunya harus didasari alasan yang jelas.
"Kalau dibangun atas nama siapa itu wajar, seperti senayan juga namanya Gelora Bung Karno tapi alasannya apa," tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Pengkajian Demokrasi dan Negara Kesejahteraan (Pedoman) Fadjroel Rachman menilai Nama SBY tidak perlu diabadikan dengan mengubah stadion Jakabaring di Palembang menjadi Stadion Gelora SBY.
Sebab, pada umumnya nama seseorang baru diabadikan setelah yang bersangkutan meninggal dunia dengan jasa-jasa sudah pasti tak akan berkurang lagi.
"Karena Pak SBY masih hidup tidak usahlah. Karena belum tentu prestasinya baik terus, kalau memburuk atau digulingkan tiba-tiba di tengah jalan kan repot," ungkapnya.
Mubarok mengatakan hal itu menjadi alasannya Partai Demokrat tidak bernai mengusulkan nama SBY yang juga Dewan Pembina Partai Demokrat diabadikan menjadi nama Stadion. "Oleh karena itu kita tidak mengusulkan, Demokrat juga tidak mau mengkultuskan seseorang," pungkasnya.
(Carolina Christina)