JAKARTA - Usulan pemberian nama kompleks olahraga Jakabaring di Palembang, Sumatra Selatan, menjadi Gelanggang Olahraga Susilo Bambang Yudhoyono atau Gelora SBY, dipandang tidak logis.
Usulan tersebut menurut anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rohmani terlalu dipaksakan. “Ketika mendengar hal tersebut dari media, saya kaget. Terkesan politis. Apalagi usulan tersebut muncul di tengah latar belakang politik dan hukum yang berkembang begitu dinamis akhir-akhir ini,” kata Rohmani dalam keterangannya kepada okezone di Jakarta, Rabu (21/9/2011).
Rohmani berpendapat pengusulan nama kompleks tersebut harus melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Jauh lebih bijak bila diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat Sumatra Selatan. Tentu mereka memiliki pertimbangan tersendiri.
Pemberian nama kepada aset atau sarana publik sudah memiliki ketentuan tersendiri. Pertama, pertimbangan sejarah. Pihak-pihak yang memiliki kedekatan atau hubungan langsung dengan tempat yang bersangkutan.
“Kalau dilihat dari sejarah, pembangunan Jakabaring itu justru lebih dekat dengan Presiden Megawati karena pembangunan awal Jakabaring di masa beliau,” ungkapnya.
Selain itu, perlu dipertimbangakan juga faktor jasa dan perjuangan seorang tokoh terhadap pembangunan sarana publik tersebut. Selanjutnya, pertimbangan mengenang atau mengabadikan nama pahlawan atau tokoh setempat.
“Apabila menggunakan pertimbangan tersebut di atas maka tidak logis bila nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadikan sebagai nama kompleks olahraga Jakabaring. Apalagi di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dugaan korupsi terkuak di kompleks olahraga tersebut. Seperti pembangunan Wsma Atlet apalagi diduga kader-kadernya di Partai Demokrat terlibat,” ungkapnya.
Ketimbang menimbulkan polemik di masyarakat, usulnya, lebih baik namanya menggunakan tokoh-tokoh setempat.
“Kan ada Tokoh Sumsel yang sangat berpengaruh, Abdul Rozak dan HBR Motik. Ini bisa jadi pertimbangan. Apalagi jasa-jasa mereka dalam perjuangan kemerdekaan sudah jelas,” tandasnya.
(Muhammad Saifullah )