SURAKARTA- Puncak perayaan malam Satu Suro di Keraton Surakarta diwarnai dengan kirab budaya. Minggu (27/11/2011), tepat pukul 00.00 WIB kerbau dan senjata pusaka kerajaan diarak mengelilingi kompleks istana dan sebagian kota.
Ribuan masyarakat tumpah ruah di jalan menyambut kirab pusaka Keraton Surakarta tersebut untuk mengalap berkah dari ritual ini. Kirab pusaka tahun ini diikuti tujuh ekor kerbau bule keturunan Kiai Slamet. Kerbau tersebut merupakan kerbau bule pusaka keraton.
Kirab dimulai dari Kori Kemandungan Keraton Surakarta. Kerbau pusaka keturunan Kyai Slamet diberi sesajen dan makanan. Masyarakat memenuhi halaman keraton berharap dapat mengambil sisa sesajen dari sang kerbau.
Arak-arakan kerbau pusaka mulai diarak melewati alun-alun utara keratin, Bundaran Gladak dan mengelilingi kompleks tembok keraton hingga ke jalan Slamet Riyadi.
Masyarakat dari berbagai wilayah di Surakarta telah menanti jalannya kirab. Mereka berharap dapat mengambil kotoran yang dikeluarkan Kyai Slamet yang dipercaya mampu mendatangkan berkah bagi yang meyakininya.
Seperti diketahui, prosesi kirab ini dilangsungkan setiap tahun dalam rangka menyambut tahun baru Muharam atau dalam tradisi Jawa disebut bulan Suro. Bulan suro dalam kepercayaan kejawen memiliki nilai mistis yang tinggi karena pada tanggal ini masyarakat percaya, para dewa sedang punya hajatan. Maka tidak ada satu orangpun yang berani mengadakan hajatan di bulan ini.
Sekitar pukul 01.30 WIB kirab berakhir di halaman Keraton.
(Stefanus Yugo Hindarto)