JAKARTA - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua mengaku menghindari lobi politik terkait pemilihan pimpinan KPK periode 2011-2015. Penasihat KPK ini memasrahkan pemilihannya kepada Komisi Hukum DPR.
"Oh tidak ada, lobi tidak boleh. Tapi kalau diundang secara resmi di fraksi-fraksi (pernah ada) tapi sekarang kan sudah enggak ada lagi," kata Abdullah usai mengikuti uji kepatutan dan kelayakan capim KPK di gedung DPR, Jakarta, Selasa (29/11/2011).
Dia mengaku puas dengan tes wawancara yang dilakukan selama empat jam. "Saya merasa puas sudah menyampaikan apa yang ada dalam pikiran saya, dalam perencanaan saya dan apa yang saya lakukan selama ini di KPK," pungkasnya.
Abdullah tak mau menerka kans keterpilihan dirinya dalam voting hari Jumat, 2 Desember mendatang. "Sepenuhnya itu kewenangan anggota, jadi kita serahkan pada anggota DPR," sambungnya.
Namun bila terpilih, Abdullah menjanjikan prioritas penanganan perkara korupsi skala besar. "Kasus besar seperti Century, pajak Gayus Tambunan, itu akan diteruskan, yang lain-lain serahkan saja pada polisi dan jaksa untuk disupervisi," katanya.
(Amril Amarullah)