JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan, seluruh rumah sakit yang ada di ibu kota tidak akan menolak pasien miskin yang sudah mendapatkan jaminan kesehatan daerah (Jamkesda).
Gubernur DKI Fauzi Bowo mengatakan, setiap rumah sakit harus mengedepankan hak-hak pasien, termasuk pasien dari keluarga miskin, rujukan dari puskesmas. Sebab, kata Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah bekerja sama dengan rumah sakit dalam program Jamkesda.
"Saya berharap, pasien yang dirujuk dari puskesmas dan telah dijamin oleh Jamkesda, jangan ditolak. Sebab mereka adalah bagian dari warga DKI Jakarta. Saya ingatkan juga bahwa yang memiliki PT Pulomas Jaya ini adalah Pemprov DKI. Maka warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan harus dilayani secara proporsional," kata Fauzi Bowo dalam keterangan persnya, Kamis (26/1/2012).
Hari ini, Foke meresmikan Rumah Sakit Admira yang merupakan milik PT Pulomas Jaya, anak perusahaan PT Jakarta Propertindo, salah satu BUMD DKI Jakarta.
Foke meminta kehadiran RS Admira juga bisa menjadi tempat rujukan perawatan masyarakat miskin dengan stardar pelayanan yang tidak dibedakan dengan masyarakat kaya. "Tentu RS ini harus melayani masyarakat miskin yang telah di jamin pemrov," tegasnya.
Foke mengaku, pihaknya telah membayar tagihan rumah sakit untuk masyarakat miskin mencapai Rp519 miliar hingga 16 Desember 2011 lalu. Dari jumlah tagihan utang itu, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang tagihan tertinggi mencapai Rp97,5 miliar.
(Dede Suryana)