JAKARTA- VNE, Perempuan berusia 20 tahun yang membunuh adiknya, Revinaldo (14) tak menunjukkan penyesalan yang mendalam. Dia bahkan berlagak seakan tak terjadi apa-apa, padahal dia baru saja membunuh adiknya sendiri.
Karena itu, nantinya pihak kepolisian akan memeriksakan kejiwaan VNE pada Psikiater. "Untuk sekarang memang nggak ada masalah, tapi kita tidak tahu kejiwaannya. Nantinya kita akan periksakan ke psikater," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Imam Sugianto, di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2012).
Bahkan, Sugianto mengataka, saat pemeriksaan di kantor polisi VNE juga tak memberikan perubahan sikap yang signifikan. Dia juga mampu menjawab semua pertanyaan penyidik dengan tenang. "Saat diperiksa dia bisa menjawab dengan normal. Enggak ada perubahan sikap darinya," ujarnya.
VNE, kata Imam, juga mengungkapkan rasa penyesalan atas perbuatan yang dilakukannya terhadap sang adik. VNE juga mengaku tak memiliki niatan dalam melakukan aksinya ini.
"Dia mengaku tak memiliki niatan membunuh. Dia juga mengaku menyesal. Tapi itu yang akan kita gali itu," jelasnya.
Seperti diberitakan VNE membunuh Revinaldo karena persoalan kaus kaki. Saat itu, Revinaldo melihat VNE, sang kakak membeli kaos kaki baru. Kaos kaki itu niatnya akan digunakan Revinaldo untuk bermain futsal.
VNE tak memberikan kaos kaki tersebut, cekcok mulut pun terjadi. Revinaldo marah dan mengeluarkan kata-kata yang tak menyenangkan hati sang kakak, VNE.
Saat keduanya kembali ke kamar masing-masing. VNE yang masih sakit hati atas ucapan sang adik, Revinaldo, mencoba menemui sang adik di kamarnya. Revinaldo saat itu dalam keadaan sedang bermain telpon genggamnya dan dalam keadaan telungkup di atas kasur.
VNE seketika itu langsung menindih Revinaldo. Tangannya langsung mencekik leher sang adik sambil membenamkannya ke kasur. 30 menit kemudian sang adik, Revinaldo mengembuskan napas terakhir.
(Stefanus Yugo Hindarto)