JAKARTA - Masalah seakan tak pernah henti menghampiri Partai Demokrat. Lama tak terdengar, isu politik uang dalam pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat kembali Muncul.
Menaggapi tudingan politik uang, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok membantah keras.
Menurutnya, ada lawan politik yang sengaja memanfaatkan kondisi ini dengan tujuan agar citra Partai Demokrat semakin terpuruk dan kalah pada Pemilu 2014 nanti.
"Karena Partai Demokrat itu partai penting, kita tidak aneh lagi ada yang seperti ini," kata dia saat berbincang dengan okezone, Jumat (10/2/2012).
Kata dia, jika ada yang mengaku mendapat kucuran dana dari salah satu calon ketua umum bisa jadi justru dibayar olah lawan politik.
Namun Mubarok tidak menyangkal jika ada uang transport yang diberikan kepada kader partai berlambang mercy ini pada saat pemilihan ketua umum di Bandung.
"Saya tahu persis, dan itu (uang transport) dapat dari semua calon," ungkapnya.
Sebelumnya, mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Diana Maringka yang mengaku mendapat bayaran sebesar Rp100 juta.
Diana mengatakan, jika uang Rp100 juta itu diterimanya di sebuah hotel di Bandung. Tujuan pemberian uang itu agar dirinya memilih salah satu calon.
Dia juga mengatakan, sebanyak 11 pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat di Sulawesi Utara juga menerima dana yang diberikan di salah satu hotel di Bandung.
Uang tersebut diterimanya secara bertahap. Pada hari pertama dia menerima Rp30 juta. Sedangkan sisanya USD7.000 diserahkan tiga jam sebelum waktu pemilihan.
(Carolina Christina)