DENPASAR - Kematian tragis Ni Luh Endang Susiani (31), tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bali yang ditembak perampok di Amerika Serikat, menimbulkan trauma bagi keluarga. Adik-adik Luh Endang pun kini dilarang bekerja di luar negeri.
Kesedihan masih dirasakan keluarga saat menantikan kedatangan jenazah Luh Endang di Kargo Internasional Bandara Internasional Ngurah Rai.
“Kami masih trauma dengan kejadian ini. Bapak bahkan melarang anak-anaknya bekerja di luar negeri lagi,” ujar Ketut Dewi Suryani (26), adik Luh Endang, ditemui di Bandara Ngurah Rai, Rabu (9/5/2012).
Padahal, dua adik Luh Endang, yakni Kadek Alit Ariyasa (21) dan Komang Era Adiputra (17), telah dipersiapkan untuk mengikuti jejak sang kakak untuk bekerja di luar negeri.
Mereka saat ini bekerja di hotel dan bersekolah di jurusan pariwisata.
“Sesuai keinginan bapak, kami mungkin tidak pergi bekerja ke luar negeri,” kata Suryani.
Larangan sang ayah, Putu Artana, cukup beralasan. Sebab, mereka masih terpukul atas kematian Luh Endang yang juga sebagai tulang punggung keluarga.
Sementara itu hingga pukul 12.40 Wita, jasad Endang belum tiba di ruang kargo internasional, tempat penjemputan. Selain pejabat BP3TKI, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali, dan Kabupaten Buleleng, tampak hadir Bupati terpilih Buleleng Putu Agus Suradnyana.
(Anton Suhartono)