 
                KARANGASEM - Hasil  evaluasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali dan instansi terkait  lainnya, memutuskan pemadaman api secara manual di Hutan Gunung Agung Kabupaten  Karangasem dihentikan sementara.
Keputusan diambil setelah melihat titik  api sudah mulai berkurang dan kebakaran belum sampai mendekat ke pemukiman warga  yang berjarak sekira tiga kilometer. 
 
"Saat  ini, cukup melakukan pemantauan dari Pos Pemantau, pemadaman dengan pengerahan  personel dihentikan sementara waktu," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali  Dewa Made Indra dihubungi Okezone, Minggu (2/9/2012).
 
Dari  hasil pemantauan udara dengan Helikopter SAR Denpasar dan upaya pemadaman  kemarin, diketahui jika lokasi kebakaran berada di lereng gunung terjal dengan  ketinggian diatas 2500 dpl sehingga pemadaman manual tidak efektif  lagi.
Petugas hanya mampu mendekat ke titik api sekira 100 meter dan  tiupan angin kencang di siang hari membuat pergerakan arah api sulit diprediksi,  sehingga hal itu membahayakan keselamatan.
Demikian pula, rencana untuk  mengerahkan helikopter tangki bermuatan air setelah melihat kondisi lokasi  kebakaran tidak memungkinkan dilakukan. Secara teknis, sambung Indra, akan sangat  membayakan keselamatan sebab lokasinya di lereng gunung.
"Biasanya,  pemadaman dari udara jika berada di lokasi hutan yang datar, pilot tidak berani  ambil resiko terbang rendah untuk pemadaman di lokasi sulit seperti itu," imbuh  Indra.
Hari ini, tidak ada pengerahan petugas ke lokasi namun tetap  memantau setiap perkembangan yang terjadi. Pihaknya tetap akan mencari  alternatif lain untuk upaya pemadaman dengan melihat situasi di  lapangan.
Soal penggalangan relawan yang dilakukan beberapa pihak untuk  membantu memadamkan api, lanjut Indra, saat ini belum diperlukan untuk mengirim  mereka ke lokasi. Dengan lokasi kebakaran yang sulit terjal dan lereng gunung  seperti itu harus mempertimbangkan faktor keselamatan.
Dari laporan  petugas di Pos Pemantau seperti disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten  Karangasem Nyoman Sutirtayasa, hingga pukul 18.30 Wita, kobaran api sudah  berkurang dan hanya terlihat titik kepulan asap. "Ada dua titik kepulan  asap dari arah selatan di Kecamatan Kubu dan dua titik kepulan asap dari arah  timur di Kecamatan Abang," kata Sutirtayasa dihubungi terpisah.  
Sedangkan luasan lahan hutan yang didominasi pohon pinus dan alang-alang  yang hangus dilahap api, diprediksi seluas 160 hektar. Hal itu berdasar  pengamatan peta oleh petugas Dinas Kehutanan setempat.
(K. Yudha Wirakusuma)