Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ideologi Sama, NU Wajib Membesarkan PKB

Muhammad Saifullah , Jurnalis-Rabu, 26 September 2012 |21:38 WIB
Ideologi Sama, NU Wajib Membesarkan PKB
Ilustrasi (Okezone)
A
A
A

JAKARTA- Kiai kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) KH Dimyati Rois menegaskan warga NU wajib ikut membesarkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Musababnya, baik NU maupun PKB memiliki ideologi yang sama.
 
“Selain itu, PKB merupakan satu-satunya partai politik yang secara resmi dilahirkan oleh NU,” tegas kiai yang akrab dipanggil Mbah Dim itu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (26/9/2012).
 
Mbah Dim lantas menjelaskan beberapa hal mendasar terkait sikap politik NU. Pertama, assiyasatu juz-un min aj-zaisy syari’ah (politik adalah bagian dari syariah), yang berarti bahwa berpolitik sesungguhnya bagian dari perjuangan menegakkan syariah dan Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah serta bernilai ibadah. Kedua, assiyasatu mabniyatun 'ala 'aqidatiha (politik dibangun atas dasar ideologinya).
 
“Maka, sudah seharusnya NU dan warga NU mendukung dan memilih PKB, karena aqidah (ideologi) PKB sama persis dengan aqidah NU,” ungkapnya.
 
Adapun hal mendasar ketiga terkait sikap politik NU, menurut Mbah Dim, adalah assiyasatu istishlahu annas ila at thoriqi al munji dunyan wa ukhron (politik adalah upaya untuk kemaslahatan bagi umat manusia menuju jalan yang menyelamatkan dunia dan akhirat).
 
Pendapat di atas dikemukakan Pengasuh Pesantren Al Fadhlu Wal Fadhilah itu merujuk pada pemikiran Imam Syafi’i, salah seorang ulama kondang dunia yang selama ini menjadi panutan warga NU.
 
Mbah Dim mengingatkan, PKB dideklarasikan pada 23 Juli 1998, bertepatan dengan 29 Robi’ul Awwal 1419 Hijriyah. Deklaratornya adalah KH Munasir Ali, KH Ilyas Ruchiyat, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH. A. Musthofa Bisri (Gus Mus) dan KH. A. Muchith Muzadi.
 
Kelima tokoh NU itu bersama ulama dan kiai-kiai NU, serta para aktivis NU menghendaki PKB sejak awal kelahirannya menjadi partai politik yang mengedepankan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, keadilan, dan kesejahteraan bagi kemaslahatan seluruh bangsa Indonesia serta mengusung nilai-nilai Aswaja.
 
“PKB sudah sangat jelas dilahirkan NU. Maka seluruh warga, tokoh dan ulama NU wajib membesarkan PKB. Oleh sebab itu, tugas NU wajib menggandeng PKB supaya perjuangan politik warga dan kader-kader NU sesuai dengan cita-cita NU," tegas Mbah Dim.
 
Hal ini, ujar dia, sudah selaras dengan pernyataan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj beberapa waktu lalu bahwa perjuangan politik PKB sudah sesuai aspirasi NU. Mbah Dim juga mengungkapkan, pembahasan politik justru banyak ditemukan dalam kitab tasawuf, bukan kitab fiqih. Selain itu, menurut Mbah Dim, di dalam Al-Quran maupun hadist juga banyak ditemukan dalil maupun kisah yang berhubungan dengan politik.
 
“Harus dipahami bahwa tujuan politik berbeda dengan rekayasa politik. Kalau tujuan berpolitik adalah demi kemaslahatan bagi umat, sementara rekayasa politik merupakan madharat (membahayakan) bagi umat,” terang Mbah Dim.

(Stefanus Yugo Hindarto)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement