Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Demokrat Akui Pemerintah Sulit Selesaikan Kasus Korupsi

Tegar Arief Fadly , Jurnalis-Minggu, 30 Desember 2012 |05:23 WIB
Demokrat Akui Pemerintah Sulit Selesaikan Kasus Korupsi
Foto: (dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA- Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoeganna tidak mempermasalahkan kritik dari Partai Hanura yang menilai kinerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lamban, dan cenderung mengedepankan pencitraan dalam menangani berbagai permasalahan bangsa selama 2012.

Menurut Sutan, kritikan tersebut justru menjadi bukti jika Indonesia telah berhasil menerapkan sistem demokrasi, dengan menghargai segala pendapat atau penilaian siapa pun tanpa pengekangan.

"Namanya juga kritik yang membangun dan positif pastilah harus kita terima dengan lapang dada. Ini tandanya telah tumbuh subur dan berkembang kehidupan demokrasi di negeri ini," kata Sutan kepada Okezone, Sabtu 29 Desember malam.

Sutan mengakui jika selama dua periode pemerintahan Presiden SBY, tidak semua permasalahan bangsa dapat diselesaikan. Namun hendaknya publik juga melihat perkembangan yang telah dicapai selama hampir 10 tahun, terutama dalam sektor ekonomi.

"Memang harus kita ketahui bersama bahwa ada capaian kerja pemerintah yang belum maksimal tapi ada juga yang tumbuh berkembang seperti laju pertumbuhan ekonomi, sekitar 6%, dan negara-negara dunia mengakui pada saat ini hanya ada dua negara yang pertumbuhan ekonomi tumbuh positif dan meyakinkan, yaitu RRC dan RI, ini bukti hasil kerja keras pemerintah," paparnya.

Permasalahan yang sedikit menyibukkan pemerintah, menurut Sutan, adalah masalah terkait korupsi, serta konflik antar warga, yang biasanya disebabkan karena faktor primordialisme. Namun, Sutan mengklaim jika permasalahan tersebut pada akhirnya juga mampu dituntaskan oleh pemerintah.

Sementara itu, terkait pemberantasan korupsi, sambung Sutan, pemerintah membutuhkan bantuan atau dorongan dari masyarakat untuk menuntaskannya.

"Untuk pemberantasan korupsi memang seperti kata pepatah Satu Hilang Dua Terbilang. Ini memang harus ada dukungan rakyat yang maksimal untuk memberantasnya bersama-sama," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Fraksi Hanura, Saleh Husin, memberikan catatan khusus pada beberapa permasalahan yang melanda bangsa ini, yaitu bidang politik dengan kepemimpinan yang lemah, tidak tegas, dan lebih mengedepankan politik pencitraan hingga mengakibatkan Presiden SBY sering membiarkan masalah berlarut-larut. Hal itu disampaikan dalam Catatan dan Refleksi Akhir Tahun, di Jakarta, pada Sabtu, 29 Desember. 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement