PADANG - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Mentawai akan membangun pos penjagaan di lokasi surfing, terutama di kawasan Keramajat, Desa Katurei, Kecamatan Siberut Barat Daya, Sumatera Barat. Pembangunan ini menyusul aksi sejumlah nelayan tak bertanggung jawab yang melakukan aktivitas melaut dengan menggunakan bom.
“Di dekat Kandui Resort itu ada kantor Coremap, saat ini kantor ini tidak berfungsi, rencananya kita bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Mentawai akan bekerja sama untuk menjaga wisata bahari dan surfing,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Mentawai, Desti Seminora, kepada Okezone, Selasa (5/2/2013)
Dia menjelaskan, pelemparan bom ikan oleh nelayan berperahu tradisional tersebut merupakan lokasi wisata bahari, seperti surfing (selancar) dan diving (selam). Video pelemparan bom ikan di Kepulauan Mentawai tersebut direkam oleh turis asing yang sedang berkunjung, kemudian diunggah ke situs Youtube. Jelas, kecaman datang dari para penonton video itu melalui komentar-komentar.
Berdasarkan hasil koordinasi, pihaknya akan memberikan pelayanan dengan membangun pos penjaga, sedangkan keamanannya diserahkan pada DKP dibantu petugas Kepolisian.
Dia menjelaskan perlunya keberadaan anggota polisi untuk membantu pengawasan. “Kenapa masyarakat tidak berani menangkap pelaku ini, karena mereka memiliki senjata dan bom. Kalau dikejar nanti masyarakat sendiri yang kena bom ikan itu,” ujarnya.
Desti mengaku, turis asing belakang khawatir melakukan surfing akibat video yang beredar. Keluhan itu disampaikan langsung oleh Manager Kanduir Resort, Yordan Heuer, kepada bupati setempat.
“Para turis asing ini tidak berani surfing, sebab takut nanti kena bom. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa, selain melapor kejadian tersebut,” akunya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Edi Sukarni, membenarkan akan pembuatan pos terpadu di lokasi tersebut. Sebelum bekerja, para petugas akan diberikan pelatihan untuk penyelamatan.
“Tahun ini akan disiapkan pos jaga dan dilengkapi dengan radio. Jadi kalau ada aktivitas bom di sana bisa segera melapor ke DKP dan kepolisian,” tutupnya.
(Risna Nur Rahayu)